1002. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah menyerbu Bani Mushthaliq. Mereka sedang terlena saat memberi minum ternak-ternak mereka di daerah dekat sebuah mata air. Beliau membunuh mereka yang memerangi dan menawan yang tidak ikut memerangi termasuk di antaranya Juwairiyah binti Al Harits. Selanjutnya Nafi` mengatakan, Abdullah bin Umar pernah menceritakan hadis tersebut kepadaku, dia termasuk anggota pasukan Islam pada saat itu
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3260
1003. Hadis riwayat Abu Musa ra. ia berkata,
Ketika Rasulullah saw. memerintah seorang sahabatnya melaksanakan salah satu perintah. Beliau bersabda, Sampaikanlah kabar gembira dan jangan menakut-nakuti, permudahlah dan jangan mempersulit
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3262
1004. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah bersabda, Permudahlah dan jangan mempersulit dan jadikan suasana tenteram jangan menakut-nakuti
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3264
1005. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah bersabda, Ketika Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan dan orang-orang yang belakangan pada hari kiamat kelak, maka setiap yang berkhianat akan diberikan tanda sebuah bendera dan bertuliskan, Ini adalah tanda pengkhianatan Fulan bin Fulan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3265
1006. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.,
dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, Setiap orang yang berkhianat akan diberikan sebuah bendera pengenal pada hari kiamat kelak yang bertuliskan, Ini adalah tanda pengkhianatan si Fulan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3268
1007. Hadis riwayat Anas ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Setiap orang yang berkhianat akan diberikan bendera pengenal pada hari kiamat nanti
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3270
1008. Hadis riwayat Jabir ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Peperangan itu adalah tipu daya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3273
1009. Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra.,
dari Abu Nadhir, dari sepucuk surat yang ditulis oleh seorang lelaki dari kaum Aslam, termasuk sahabat Nabi saw. bernama Abdullah bin Aufa. Kemudian dia kirim surat kepada Umar bin Ubaidillah ketika dia hendak berangkat ke penduduk Haruiyah yang isinya memberitahukan bahwa Rasulullah saw. ketika bertemu dengan musuh, beliau menunggu sampai matahari bergeser ke arah Barat. Kemudian beliau bersabda, Hai sekalian manusia janganlah kalian mengharapkan bertemu musuh dan mohonlah kesehatan kepada Allah. Jika terpaksa kalian bertemu mereka, maka bersabarlah dan ketahuilah sesungguhnya surga itu berada di bawah ayunan pedang kalian. Selanjutnya Nabi saw. berdoa, Ya Allah Zat yang menurunkan Al Kitab, Zat yang menjalankan awan, Zat yang mengalahkan pasukan yang bersekutu, hancurkanlah mereka dan berikan kami kemenangan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3276
1010. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
Sesungguhnya pernah seorang wanita terbunuh dalam suatu peperangan yang diikuti oleh Rasulullah saw. lalu beliau tidak memperbolehkan membunuh kaum wanita dan anak-anak
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3279
1011. Hadis riwayat Sha`ab bin Jatsamah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah ditanya tentang rumah-rumah milik kaum musyrik yang diserang pada malam hari dan ternyata serangan itu mengenai istri dan anak-anak mereka. Beliau menjawab, dalam keadaan seperti itu istri dan anak-anak mereka adalah termasuk mereka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3281
1012. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. bahwa,
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah menebang dan membakar pohon milik Bani Nadhir yang berada di Buwairah. Di dalam hadisnya Qutaibah dan Ibnu Rumeh ada tambahan, Kemudian Allah Taala menurunkan sebuah ayat, مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِيْنَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُولِهَا فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيُخْزِيَ الْفَاسِقِيْنَ(Apa saja yang kamu tebang dari pohon "milik orang-orang kafir" atau yang biarkan "tumbuh" berdiri di atas pokoknya, maka "semua itu" adalah dengan izin Allah, karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3284
1013. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Seorang nabi pernah berperang. Dia mengatakan kepada kaumnya, Tidak boleh mengikutiku; lelaki yang sudah punya calon istri yang hendak dibinanya, juga seorang lelaki yang sudah mendirikan sebuah bangunan namun dia belum menaikkan atapnya, demikian pula dengan seorang lelaki yang telah membeli seekor kambing atau seekor unta bunting, sementara dia menunggu kelahiran anak ternaknya tersebut. Selanjutnya beliau berangkat berperang. Sampai di sebuah desa, menjelang waktu Asar, beliau bersabda sendiri kepada matahari, Hai matahari! Kamu diperintah dan akupun juga diperintah. Lalu beliau bersabda, Ya Allah! Hentikan matahari itu barang sebentar demi urusanku. Maka mataharipun berhenti karena perintah. Maka mataharipun berhenti karena ditaklukkan oleh Allah. setelah mengumpulkan harta hasil rampasan perang, tiba-tiba ada percikan api dari atas langit yang kelihatannya akan membakar harta tersebut, namun mendadak api itu berhenti dan tidak jadi. Lalu Rasulullah saw. pun bersabda, Di antara kalian pasti ada yang berkhianat. Maka hendaknya setiap orang dari suku manapun segera berbaiat kepadaku. Merekapun ramai-ramai berbaiat kepada Rasulullah dengan menjabat tangan beliau. Kemudian kembali beliau bersabda, Di antara kalian pasti ada yang berkhianat. Hendaknya setiap suku dari kalian berbaiat kepadaku. Merekapun berebut berbaiat kepada Rasulullah saw. sampai-sampai beliau merasa kewalahan sendiri, sehingga dua atau tiga orang menjabat tangan beliau secara sekaligus. kembali lagi beliau bersabda, Di antara kalian pasti ada yang berkhianat. Kemudian mereka memberikan kepada beliau seonggok emas sebesar kepala sapi lalu diletakkan pada tumpukan harta rampasan tersebut yang sudah berada di atas tanah. Tidak lama kemudian datanglah percikan api itu. Beliau bersabda, harta rampasan perang itu sama sekali tidak dihalalkan kepada seorangpun sebelum kita. Hal itu disebabkan karena Allah Taala mengetahui kelemahan serta kekurangan kita. Maka Allah menghalalkannya untuk kita
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3287
1014. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Nabi saw. pernah memberangkatkan serombongan pasukan termasuk aku, ke daerah Najd. Mereka berhasil mendapatkan rampasan berupa binatang unta yang cukup banyak. Mereka semua mendapat bagian dua belas atau sebelas ekor unta dan masing-masing mereka masih ditambah seekor lagi sebagai hadiah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3290
1015. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah memberi hadiah kepadaku selain bagian yang diambilkan dari seperlima harta rampasan, yaitu berupa seekor unta berumur setahun dan cukup gemuk
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3293
1016. Hadis riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata,
Aku pernah berangkat bersama-sama dengan Rasulullah saw. pada peristiwa perang Hunain. dalam pertempuran babak pertama, pasukan Islam terpukul mundur. Pada saat itu aku sempat melihat ada seorang kafir berhasil menekuk seorang muslim hingga ia tidak berdaya sama sekali dan hendak dibunuhnya. Ketika itulah aku segera bergerak mengendap-endap dari sebelah belakang. Tanpa menunggu lama karena takut terlambat aku tikam bahu pasukan kafir tersebut sehingga pasukan Islam itupun tidak jadi mati di tangannya. Setelah itu aku segera menyusul Umar bin Khattab. Ketika bertemu aku langsung ditanya, Ada apa dengan orang tadi sampai kamu terlambat ؟ Aku jawab dengan nafas masih tersengal-sengal, Biarkan saja, dia sudah menjadi urusan Allah. Kami semua kembali pulang. Rasulullah saw. sedang duduk santai. Lalu beliau bersabda, Barangsiapa yang berhasil membunuh musuh dan ia punya bukti, maka dia berhak atas harta orang yang dibunuhnya itu. Mendengar keterangan tersebut, aku lalu berdiri dan bertanya, Siapa yang bersedia memberikan kesaksian bagiku ؟ Semua diam tidak ada yang menjawab. Pertanyaan itu aku ulang-ulang sampai tiga kali. Namun sejauh itu tidak ada yang bersedia memberikan persaksian bagi diriku. Ketika aku sudah hampir putus asa, tiba-tiba Rasulullah saw. mendekatiku dan bertanya, Ada apa denganmu, wahai Abu Qatadah ؟ Aku lalu menceritakan kepada beliau pengalamanku yang sebenarnya, bahwa aku pernah membunuh seorang pasukan kafir. Tanpa diduga tiba-tiba ada seorang sahabat yang berdiri dan mengatakan, Apa yang diceritakan oleh Abu Qatadah itu adalah benar, wahai Rasulullah. Perlu engkau ketahui, bahwa harta milik pasukan kafir yang berhasil dibunuh oleh Abu Qatadah itu sekarang ada padaku. Untuk itu berikanlah harta ini kepada yang berhak. Akhirnya aku tahu ternyata sahabat ini adalah lelaki yang pernah aku selamatkan nyawanya, dengan mendengar ucapan sahabat tersebut, Abu Bakar Siddik lalu mengatakan, Demi Allah, Rasulullah saw. tidak mungkin akan menyia-nyiakan salah seorang anggota pasukannya yang telah berperang membela Allah dan utusan-Nya. beliau pasti akan memberikan kepada yang memang berhak. Rasulullah saw. kemudian bersabda, Benar apa yang dikatakan oleh Abu Bakar tersebut. Berikanlah harta itu kepada Abu Qatadah. Kemudian Abu Bakarpun menyerahkannya kepadaku. Dari harta itulah aku lalu membeli sebidang kebun yang terletak di daerah Bani Salamah. Itulah harta yang pertama kali aku dapatkan selama aku memeluk Islam
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3295
1017. Hadis riwayat Abdurrahman bin Auf ra. ia berkata,
Ketika aku tegak berdiri di tengah-tengah barisan pada peristiwa perang Badar dan menoleh ke kiri serta ke kanan, tiba-tiba aku merasa di antara dua orang pemuda Ansar yang masih cukup belia. Aku sengat senang sekali bisa bersama dengan mereka. Salah seorang dari mereka memegang pundakku dan bertanya kepadaku, Wahai paman, apakah kamu kenal dengan Abu Jahal ؟ Aku Jawab, Kenal, ada kepentingan apa kamu dengannya, wahai keponakanku ؟ Selanjutnya dia bercerita, Aku pernah diberitahu bahwa Abu Jahal pernah mencaci-maki Rasulullah saw. Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, suatu saat jika aku melihat Abu Jahal, akan aku ajak duel satu lawan satu sehingga akan diketahui siapa yang akan mati terlebih dahulu. Aku kagum sekali dengan tekad anak muda tersebut. Tekad yang serupa juga dilontarkan oleh pemuda yang satunya lagi. Tidak lama kemudian aku melihat Abu Jahal muncul dari kejauhan dan mondar-mandir di antara orang banyak. Aku katakan kepada kedua orang pemuda itu, Bukankah sekarang kalian sudah melihat Abu Jahal. Itu dia lawan yang kalian tanyakan tadi. Seketika itu mereka lalu mendekati Abu Jahal, tanpa menunggu lama-lama terayunlah pedang ke arah tubuh Abu Jahal sehingga dia meninggal dunia seketika. Kemudian mereka berdua menemui Rasulullah saw. dan memberitahukannya kepada beliau. Rasulullah saw. lalu bertanya kepada mereka, Sebenarnya siapa di antara kalian yang telah membunuhnya ؟ Masing-masing mengakui sebagai pembunuhnya. Rasulullah saw. bertanya lagi, Apakah pedang kalian sempat ditepisnya ؟ Mereka menjawab, Tidak. Selanjutnya Rasulullah saw. memeriksa pedang mereka. setelah puas beliau lalu bersabda, Kalian berdua telah membunuhnya. Akhirnya Rasulullah saw. memutuskan bahwa harta orang yang terbunuh tersebut adalah untuk Muaz bin Amr bin Al Jamuh. (Dua orang pemuda tadi bernama Muaz bin Amru bin Al Jamuh dan Muaz bin Afra')
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3296
1018. Hadis riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata,
Aku pernah ikut perang bersama Rasulullah saw. melawan Kaum Hawazin. Saat makan siang bersama-sama dengan Rasulullah saw. tiba-tiba muncul seorang lelaki naik seekor unta berwarna merah. Setelah menderumkan untanya lalu melepas sabuknya untuk tali pengikat, lelaki tersebut kemudian ikut makan bersama-sama kami sambil matanya memandang ke sana kemari. Selesai makan sebagian kami ada yang beristirahat karena di antara kami banyak yang masih merasakan kelelahan setelah beberapa lama berada di atas kendaraan, apalagi bagi yang harus berjalan kaki. Tiba-tiba saja lelaki tadi berjalan tergesa-gesa menuju untanya. setelah melepaskan ikatannya, dia lalu naik ke punggung untanya tersebut dan menyuruhnya segera berjalan cepat. Seorang lelaki lain dengan naik seekor unta berwarna kelabu mengikuti di belakangnya. Salamah berkata, Akupun bergegas keluar menyusulnya dengan mengendarai seekor unta. Aku kejar lelaki asing tadi, akhirnya akupun berhasil mengejarnya. Setelah jarakku dengannya sudah cukup dekat, aku hunus pedangku dengan pelan-pelan. Dengan satu kali tebasan saja, lelaki tersebut akhirnya jatuh terkapar meninggal dunia. Kemudian aku bawa untanya yang masih ada pelana dan senjatanya. Rasulullah saw. dan beberapa orang sahabat yang mengawal beliau menyambutku. Beliau bertanya, Siapa yang telah membunuh lelaki ini ؟ Mereka menjawab, Ibnu Akwa'. Beliau bersabda, Dia berhak atas seluruh harta orang yang dibunuhnya itu
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3298
1019. Hadis riwayat Umar ra. ia berkata,
harta benda Bani Nadhir adalah termasuk pemberian Allah kepada utusan-Nya, yaitu hasil rampasan orang-orang Islam yang tidak perlu didapat dengan naik kuda atau unta. Harta rampasan tadi khusus untuk Nabi saw. beliau menafkahkan buat istri-istrinya selama setahun. Selebihnya beliau pergunakan untuk memperbanyak perlengkapan berupa kendaraan dan senjata untuk berjuang di jalan Allah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3301
1020. Hadis riwayat Aisyah ra. ia berkata,
Ketika Rasulullah saw. wafat, istri-istri beliau mengutus Usman menemui Abu Bakar untuk menanyakan bagian warisan peninggalan mereka dari Nabi saw. Aisyah mengatakan kepada mereka, Bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda, Peninggalanku tidak dapat diwariskan. Ia merupakan sedekah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3303
1021. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, harta warisanku tidak bisa dibagikan meskipun satu dinar. harta yang aku tinggalkan, selain untuk memberi belanja istri-istriku dan mengupah para pekerjaku, selebihnya merupakan sedekah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3306
1022. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah membagi hasil rampasan perang, untuk pasukan berkuda sebanyak dua bagian, untuk pasukan kaki hanya satu bagian
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3308
1023. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. mengirim pasukan berkuda ke daerah Najd. Mereka pulang dengan membawa seorang tawanan lelaki dari Bani Hanifah bernama Tsumamah bin Utsal, pemimpin penduduk Yamamah. Mereka lalu mengikatnya pada salah satu tiang mesjid. suatu hari Rasulullah saw. keluar menemui tawanan tersebut. Beliau bertanya, Bagaimana keadaanmu, wahai Tsumamah ؟ Tawanan itu menjawab, Baik-baik saja, wahai Muhammad. Jika kamu mau membunuh, maka bunuhlah orang yang memang pantas dibunuh. Jika kamu memberikan suatu nikmat maka berikanlah kepada orang yang mau bersyukur dan jika kamu minta harta maka akan aku beri berapa saja kamu mau. Rasulullah saw. lalu meninggalkan tawanan tersebut. Esoknya, beliau menemuinya kembali. beliau bertanya, Bagaimana keadaanmu, wahai Tsumamah ؟ Tawanan itu menjawab, Aku tidak mau bicara kepadamu. Jika kamu memberikan satu nikmat, maka berikan kepada orang yang mau berterima kasih. Jika kamu mau membunuh bunuhlah orang yang memang berhak untuk dibunuh dan jika kamu menghendaki harta maka mintalah berapa saja kamu mau maka akan aku beri. Rasulullah saw. meninggalkannya. Esoknya, peristiwa yang sama berlangsung lagi. Kemudian Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabat, Lepaskanlah Tsumamah. Tsumamah lalu berangkat menuju ke sebuah telaga, setelah mandi dia lantas masuk mesjid dan berkata, Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai Muhammad! Di muka bumi ini semula tidak ada wajah yang paling aku benci daripada wajahmu, tetapi sekarang wajahmulah yang paling aku suka di antara wajah-wajah yang pernah aku jumpa. Semula tidak ada agama yang paling aku benci daripada agamamu, sekarang hanya agamamulah yang paling aku sukai di antara agama-agama yang pernah aku temui. Dahulu negerimulah yang paling aku benci, tetapi sekarang negerimulah yang paling aku cintai di antara negeri-negeri yang pernah aku kenal. Sesungguhnya pasukan berkudamu selalu mengawasiku, sedangkan aku ingin melakukan umrah. Bagaimana ini ؟ Rasulullah saw. lalu menyampaikan berita gembira kepada Tsumamah bahwa dia diperbolehkan melakukan umrah. Ketika sampai di kota Mekkah, seorang bertanya padanya, Apakah kamu sudah keluar dari agamamu ؟ Tsumamah menjawab, Tidak. Tetapi aku hanya tunduk kepada Rasulullah saw. Demi Allah, tidak akan ada sebutir biji gandumpun dari Yamamah yang akan sampai kepadamu sebelum mendapatkan izin Rasulullah saw.
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3310
1024. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Ketika kami sedang berada di mesjid, Rasulullah saw. datang kepada kami. Beliau lalu bersabda, Mari kita berangkat menemui orang-orang Yahudi. Maka bersama-sama dengan beliau berangkatlah kami untuk menemui mereka. Rasulullah saw. sejenak berhenti dan berseru, Wahai orang-orang Yahudi! Masuk Islamlah, nanti kamu aman. Orang-orang Yahudi menjawab, Itu sudah kamu sampaikan, wahai Abul Qasim. Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, Pengakuan itulah yang aku inginkan. Masuk Islamlah nanti kamu akan aman. Kembali orang-orang Yahudi menjawab, Itu sudah kamu sampaikan, wahai Abul Qasim. untuk ketiga kalinya Rasulullah saw. menyeru kepada mereka, Masuk Islamlah nanti kamu akan aman. Ketahuilah, sesungguhnya bumi itu hanyalah milik Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya aku bermaksud mengusir kamu dari sini. Barangsiapa di antara kamu memiliki sedikit harta hendaklah dia menjualnya. Kalau tidak, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya bumi ini hanya milik Allah dan utusan-Nya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3311
1025. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Sesungguhnya kaum Yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraidhah sama memusuhi Rasulullah saw. Rasulullah saw. lalu mengusir Bani Nadhir dan membiarkan Bani Quraidhah. Namun ketika Bani Quraidhah berani memerangi Rasulullah saw. secara serius, maka beliaupun membunuh tokoh-tokoh mereka. Bahkan wanita-wanita, anak-anak dan harta benda mereka beliau bagi-bagikan di antara kaum muslimin, kecuali mereka yang menyerah kepada Rasulullah saw, maka beliaupun melindungi mereka. Rasulullah saw. juga mengusir orang-orang Yahudi Madinah seluruhnya, yaitu; Bani Qainuqa` (kaum Abdullah bin Salam), Yahudi Bani Haritsah dan setiap orang Yahudi yang berada di Madinah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3312
1026. Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata,
orang-orang Quraidhah sama tunduk kepada keputusan Saad bin Muaz. Rasulullah saw. lalu mengirim surat kepada Saad yang isinya supaya Saad menghadapnya. Saadpun menemui Rasulullah saw. dengan naik keledai. Ketika Saad sudah dekat dengan pintu mesjid, Rasulullah saw. bersabda kepada kaum Ansar, Berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian atau orang yang terbaik di antara kalian. Kemudian Nabi saw. bersabda, Saad! sesungguhnya mereka sama salut terhadap keputusanmu. Kamu mau memerangi musuh-musuh mereka dan menawan anak cucunya. Kamu telah mengadili berdasarkan hukum Allah. Barang kali ada yang mengatakan, Kamu telah menghukum berdasarkan hukum Allah yang Maha Kuasa tetapi Ibnu Mutsana tidak menyebutnya dengan perkataan tersebut
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3314
1027. Hadis riwayat Aisyah ra. ia berkata,
pada peristiwa perang Khandaq, Saad terluka. Dia terkena panah seorang lelaki Quraisy bernama Ibnu Ariqah. Panah mengenai urat nadinya. Rasulullah saw. lalu membuatkan sebuah kemah untuknya di dekat mesjid agar beliau sewaktu-waktu bisa menjenguk. Ketika kembali dari Khandaq, Rasulullah saw. meletakkan senjatanya lalu mandi, lalu Jibril datang dan ikut membersihkan kepalanya dari debu. Jibril berkata, Kamu sudah meletakkan senjata ؟ Demi Allah, kita tidak boleh meletakkan senjata. Keluarlah kepada mereka. Rasulullah saw. bertanya, Ke mana ؟ Jibril memberikan isyarat ke Bani Quraidhah. Rasulullah saw. lalu memerangi mereka. Kemudian mereka sama tunduk pada keputusan Rasulullah saw. akan tetapi beliau menyerahkan keputusan mereka itu kepada Saad. Selanjutnya Saad mengatakan, Sesungguhnya aku memutuskan untuk membunuh mereka yang turut berperang, menawan anak cucu serta perempuan-perempuan mereka, membagi-bagikan harta benda mereka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3315
1028. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
pada hari ketika selesai dari perang Ahzab, Rasulullah saw. menyeru di tengah-tengah kami, Janganlah seorang melakukan salat Zuhur kecuali di tengah-tengah Bani Quraidhah. orang-orang yang khawatir terlambat akan waktu salat, mereka segera melaksanakan salat meskipun belum sampai ditengah-tengah Bani Quraidhah. Tetapi yang lain sama mengatakan, Kami tidak akan melakukan salat sampai kami diperintah oleh Rasulullah saw. meskipun kami terlambat waktu salat. Ternyata Rasulullah saw. tidak menyalahkan keduanya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3317
1029. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Ketika orang-orang muhajirin datang di Madinah dari Mekkah, mereka tidak memiliki apa-apa, sementara itu orang-orang Ansar punya banyak tanah dan pekarangan. Orang-orang Ansar kemudian membagikan tanah atau pekarangan kepada saudara-saudaranya dan mereka memperoleh imbalan sebanyak setengah setiap tahunnya. Pekerjaan dan biaya penggarapan juga sudah mereka cukupi. Ummu Anas bin Malik atau yang biasa dipanggil Ummu Sulaim dan Ummu Abdullah bin Abu Talhah adalah saudara Anas seibu. Ummu Anas bin Malik tersebut pernah memberikan pohon kurma kepada Rasulullah saw dan oleh Rasulullah saw. pohon kurma tersebut kemudian diberikan kepada Ummu Aiman, budak perempuannya, yaitu ibu Usamah bin Zaid. Ibnu Syihab mengatakan, Aku pernah mendapat cerita dari Anas bin Malik, Sesungguhnya Rasulullah saw. ketika selesai melakukan pertempuran dengan penduduk Khaibar, lalu kembali ke Madinah, beliau melihat orang-orang Muhajirin mengembalikan pemberian-pemberian yang pernah mereka terima dari kaum Ansar. Demikian pula yang pernah diberikan oleh ibuku kepada Rasulullah juga dikembalikan lagi dan Ummu Aiman diganti dengan kebun Rasulullah saw.
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3318
1030. Hadis riwayat Abdullah bin Mughaffal ra. ia berkata,
pada hari-hari pertempuran Khaibar, aku menemukan sebuah kantong terbuat dari kulit yang berisikan lemak. Aku ambil kantong itu lalu aku berkata, Hari ini aku tidak mau memberikan temuanku ini kepada siapapun. Aku lalu menoleh pada Rasulullah saw. Celakanya, saat itu beliau juga sedang memandangku sambil tersenyum
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3320
1031. Hadis riwayat Abu Sofyan ra. ia berkata,
pada peristiwa perdamaian Hudaibiah, saat itu aku berada di Syam, tiba-tiba datang sepucuk surat dari Rasulullah saw. yang ditujukan kepada Hiraklius, penguasa Romawi. Dihyah Al Kalbi lah yang membawa dan menyampaikan langsung kepada penguasa Basrah. Selanjutnya oleh penguasa Basrah disampaikan kepada Hiraklius. Hiraklius lalu bertanya, Apakah di sini ada seorang dari kaum yang mengaku sebagai nabi ini ؟ Orang-orang menjawab, Ada. Maka akupun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya. Kami menemui Hiraklius. setelah dipersilakan duduk di hadapannya, Hiraklius mulai mengajukan pertanyaan, Adakah di antara kalian ini yang paling dekat nasab keturunannya dengan orang yang mengaku nabi ini ؟ Abu Sofyan berkata, Aku jawab, Aku. Aku kemudian disuruh duduk lebih mendekat lagi tepat di hadapan Hiraklius, sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakang. Kemudian Hiraklius memanggil penterjemahnya dan berkata, Katakan kepada orang yang berada di hadapanku ini bahwa aku bertanya mengenai seorang lelaki yang mengaku sebagai nabi. Jika dia berdusta kepadaku, maka beri dia pelajaran. Abu Sofyan berkata, Demi Allah, seandainya aku tidak khawatir kedustaanku akan diceritakan oleh teman-temanku di negeriku nanti, niscaya aku memilih berdusta saja. Lewat juru terjemahnya Hiraklius mulai mengajukan pertanyaan, Bagaimana nasab keturunannya di tengah-tengah kalian ؟ Aku jawab, Di kalangan kami dia punya nasab keturunan yang cukup mulia. Dia bertanya, Apakah nenek moyangnya ada yang pernah jadi raja ؟ Aku jawab, Tidak ada. Dia bertanya, Apa kalian pernah mencurigainya berdusta sebelum dia mengatakan apa yang sudah dikatakannya ؟ Aku jawab, Tidak. Dia bertanya, Siapa-siapa saja pengikutnya ؟ Apakah mereka terdiri dari orang-orang yang mulia atau orang-orang yang lemah ؟ Aku jawab, Para pengikutnya adalah orang-orang lemah. Dia bertanya, Apakah pengikutnya itu semakin bertambah atau bahkan berkurang ؟ Aku jawab, Pengikutnya semakin bertambah. Dia bertanya, Apakah pernah ada salah seorang dari pengikutnya keluar atau murtad dari agamanya karena tidak suka padanya ؟ Aku jawab, Tidak pernah. Dia bertanya, Apakah kalian pernah memeranginya ؟ Aku jawab, Ya. Bagimana dengan peperangan itu ؟ Aku jawab, Peperangan yang terjadi antara kami dengannya berjalan seimbang, terkadang kemenangan di pihak kami dan terkadang berada di pihaknya. Dia bertanya, Apakah dia pernah berkhianat ؟ Aku jawab, Tidak, selama hidupku aku tidak pernah melihat dia berbuat seperti itu. Dia bertanya lagi, Apakah ucapan ini pernah diucapkan oleh orang sebelumnya ؟ Aku jawab, Tidak pernah. Selanjutnya lewat juru bicaranya, Hiraklius mengatakan, Ketika aku tanyakan kepadamu mengenai nasab keturunannya, kamu jawab bahwa di adalah seorang yang punya nasab keturunan yang baik. Komentarku, memang seharusnya begitulah keadaan para rasul yang diutus di tengah-tengah kaumnya. Ketika aku tanyakan kepadamu mengenai apakah nenek moyangnya ada yang pernah menjadi raja, kamu jawab tidak ada sama sekali. Komentarku, justru itulah yang membuatku kagum. Sebab dengan demikian kebesarannya sekarang bukan merupakan warisan dari nenek moyangnya. Ketika aku tanyakan kepadamu mengenai para pengikutnya, kamu jawab bahwa para pengikutnya terdiri dari orang-orang yang lemah. Komentarku, memang itulah pengikut-pengikut para rasul. Ketika aku tanyakan kepadamu apakah kamu pernah menuduhnya berdusta atas apa yang diucapkan, maka kamu jawab bahwa dia tidak berdusta baik kepada sesama manusia apalagi kepada Allah. Maka komentarku, memang itulah sifat seorang rasul. Aku tanyakan kepadamu apakah salah seorang dari pengikutnya ada yang murtad padanya, kamu jawab tidak pernah ada. Komentarku, itulah iman kalau sudah bercampur dengan hati yang berseri-seri. Ketika aku tanyakan kepadamu apakah para pengikutnya itu berkurang atau malah bertambah, kamu jawab malah semakin bertambah terus. Maka komentarku, demikianlah iman kalau sudah sempurna. Aku bertanya kepadamu apakah kamu pernah memeranginya, maka kamu jawab pernah, di mana peperangan itu terkadang kamu menangkan dan terkadang pula dia yang memenangkan. Komentarku, memang begitulah para rasul yang harus dicoba terlebih dahulu sebelum mereka menerima akibat yang baik. Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berkhianat, maka kamu jawab bahwa dia tidak pernah berkhianat. Komentarku, begitulah sifat para rasul. Aku bertanya kepadamu apakah ucapan ini pernah diucapkan oleh orang sebelumnya, kamu jawab tidak pernah seorangpun sebelumnya yang mengucapkan itu. Komentarku kalau begitu dia itu benar-benar orang yang sangat istimewa. Masih lewat juru bicaranya, Hiraklius bertanya kepadaku lagi, Lalu apa yang dia ajak untuk kamu lakukan ؟ Aku jawab, Dia memerintahkah kami untuk melakukan salat, membayar zakat, mengadakan silaturrahim dan untuk mencegah dari segala yang diharamkan. Dia kemudian mengatakan, Jika apa yang kamu katakan itu benar semua, maka dia memang benar-benar seorang nabi. Aku tahu sesungguhnya dia adalah seorang yang sungguh luar biasa dan aku sama sekali tidak mengira kalau seorang nabi itu akhirnya muncul dari kalian. Secara jujur ingin aku katakan bahwa aku benar-benar ingin bertemu dengannya. Seandainya aku berada di sampingnya, maka akan aku basuh kedua telapak kakinya dan kuletakkan kekuasaannya di atas kedua telapak kakiku. Kemudian setelah itu Hiraklius meminta diambilkan sepucuk surat yang dikirimkan Rasulullah saw. lalu membacanya. Isinya ternyata, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, dari Muhammad utusan Allah ditujukan kepada Hiraklius penguasa Romawi. Salam sejahtera semoga selalu terlimpah kepada orang-orang yang mau mengikuti kebenaran. Sesungguhnya aku bermaksud mengajakmu kepada Islam. Masuk Islamlah nanti kamu akan tenteram. Masuk Islamlah niscaya Allah akan menganugerahimu dua pahala sekaligus. Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kamu akan menanggung dosa yang sangat besar يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لَا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ(Wahai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat "ketetapan" yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita mempersekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak "pula" sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari pada Allah. Jika mereka barpaling maka katakanlah kepada mereka, Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri "kepada Allah"). Selesai membaca surat tersebut, terdengar suara gaduh yang cukup keras sekali. Kamipun keluar. Ketika itulah aku berkata kepada teman-temanku, Inilah bukti bagi Ibnu Abu Kabasyah yang selalu ditakuti kemunculannya oleh raja-raja Bani Al Ashfar. Hiraklius mengatakan, Aku yakin, bahwa ajakan Rasulullah saw. satu saat pasti akan muncul ke permukaan, sampai akhirnya Allah berkenan memasukkan aku ke dalam Islam
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3322
1032. Hadis riwayat Barra ra. bahwa,
Seorang lelaki berkata kepada Barra, Wahai Abu Umarah! Apakah kamu lari ketika terjadi perang Hunain ؟ Barra menjawab, Tidak. Rasulullah saw. sama sekali tidak berpaling. Namun saat itu tampil beberapa orang sahabat yang muda-muda yang bersemangat. Sebagian mereka membawa banyak senjata dan sebagain tidak membawa senjata sama sekali. Secara beruntun mereka terus menghujani anak-anak panah kepada kelompok orang-orang Hawazin dan Bani Nadhir. Bidikan mereka hampir tidak ada yang meleset. Mereka sangat melindungi Rasulullah saw. yang berada di atas kuda berwarna putih. Sementara itu Abu Sofyan bin Harits bin Abdul Mutalib dengan setia menuntunnya. Sejenak beliau turun lalu memohon pertolongan dari Allah seraya berucap,
Aku adalah Nabi yang tiada berdusta , Aku adalah putra Abdul Mutalib .Kemudian baginda menyusun bala tentaranya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3325
1033. Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra. ia berkata,
Rasulullah saw. mengepung penduduk Taif. Tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari pengepungan terhadap mereka itu. Selanjutnya beliau bersabda, Insya Allah kita akan kembali ke (Madinah). Para sahabat protes, Kenapa kita harus kembali ؟ Kita belum berhasil menaklukkanya. Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, Pergilah kalian berperang. Merekapun mencobanya namun mereka hanya mendapatkan luka-luka, lalu Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, Besok kita akan kembali. Para sahabat heran dengan sabda beliau tersebut, sementara Rasulullah saw. hanya tersenyum
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3329
1034. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata,
Ketika Nabi saw. memasuki Mekkah, di sekitar Kakbah terdapat sebanyak tiga ratus enam puluh buah patung. Nabi saw. merobohkannya dengan tongkatnya seraya bersabda, جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا(telah datang kebenaran dan musnahlah kebatilan, karena sesungguhnya kebatilan itu adalah sesuatu yang pasti musnah). جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ(Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak "pula" akan mengulangi). Ibnu Abu Umar menambahkan, Peristiwa itu terjadi pada saat penaklukan kota Mekkah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3333
1035. Hadis riwayat Barra bin Azib ra. ia berkata,
Ali bin Abu Talib menulis isi naskah perdamaian antara Nabi saw. dengan orang-orang musyrik pada hari Hudaibiah. Saat itu Ali menuliskan, Muhammad Rasulullah. orang-orang musyrik berkata, Jangan kamu tulis kalimat Rasulullah (utusan Allah). Kalau kami yakin bahwa Anda adalah utusan Allah, maka kami tidak akan memerangi Anda. Rasulullah saw. menyuruh Ali, Hapuslah kalimat itu. Ali menjawab, Tidak, aku tidak mau menghapusnya. Terpaksa Nabi saw. sendirilah yang menghapusnya. Salah satu syarat yang diajukan oleh orang-orang Quraisy dalam perjanjian tersebut ialah bahwa sesungguhnya Nabi saw. dan para sahabat hanya boleh masuk dan tinggal di Mekkah selama tiga hari saja dan hanya diperbolehkan membawa senjata di dalam sarungnya. Aku berkata kepada Abu Ishak, Apa itu Julubban ؟ Ia berkata, Sarung dan pedangnya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3335
1036.Hadis riwayat Sahal bin Hunaif ra.
dari Abu Wail ra. ia berkata, pada perang Shiffin, Sahal bin Hunaif berdiri dan berkata, Wahai manusia! Perhatikanlah dirimu sendiri. Sesungguhnya dahulu kita bersama Rasulullah saw. pada peristiwa Hudaibiah ini. Seandainya kita berpendapat untuk memilih berperang, niscaya itulah yang akan kita lakukan. Itu pernah terjadi saat Rasulullah berdamai dengan kaum musyrik. Lalu datang Umar bin Khattab. Dia langsung menemui Rasulullah saw. dan bertanya, Wahai Rasulullah! Bukankah kita ini di pihak kebenaran dan orang-orang musyrik itu di pihak kebatilan ؟ Rasulullah saw. menjawab, Benar. Ia bertanya, Bukankah pertempuran yang kita lakukan jaminannya adalah surga sementara pertempuran yang mereka lakukan balasannya adalah neraka ؟ Rasulullah saw. kembali menjawab, Benar. Ia bertanya lagi, Kalau begitu apa yang dapat kita berikan pada agama kita ؟ Sebaiknya kita tarik kembali saja perjanjian damai tersebut. Kita perangi saja mereka dan biarlah Allah yang menentukan nasib kita dan nasib mereka. Rasulullah saw. bersabda, Wahai Ibnu Khattab! Sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah. Percayalah, Allah tidak menyia-nyiakan aku untuk selamanya. Merasa kurang puas dengan jawaban Rasulullah saw. tersebut, maka dengan rasa tidak sabar dan kecewa, Umar menemui Abu Bakar dan berkata, Wahai Abu Bakar! Bukankah kita ini di pihak kebenaran dan mereka itu di pihak kebatilan ؟ Abu Bakar menjawab, Benar. Umar bertanya, Bukankah kalau kita berperang jaminannya adalah surga dan kalau mereka berperang balasannya adalah neraka ؟ Abu Bakar menjawab, Benar. Umar bertanya lagi, Lalu apa yang bisa kita perbuat untuk agama kita ؟ Sebaiknya kita tarik kembali saja perjanjian damai itu. Kita perangi mereka, biarlah Allah yang akan menentukan nasib kita dan nasib mereka. Abu Bakar menjawab, Wahai Ibnu Khattab! Sesungguhnya beliau itu adalah utusan Allah. Percayalah, Allah selamanya tidak akan menyia-nyiakan beliau. Selanjutnya Al Qur'an menurunkan berita kemenangan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau menyuruh mengirimkan seorang kepada Umar untuk membacakan berita gembira itu kepadanya. Dia bertanya, Wahai Rasulullah! Apakah ini kemenangan ؟ beliau menjawab, Ya. dengan hati riang, Umarpun pergi
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3338
1037. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Ketika turun ayat, إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ sampai ayat فَوْزًا عَظِيْمًا(Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu --sampai pada firman-Nya-- dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah). Hal itu memang ada kaitannya dengan Hudaibiah. Semula mereka memang merasa sangat sedih bercampur khawatir dan telah menyembelih hewan kurban di Hudaibiah. beliau bersabda, Sesungguhnya ada satu ayat yang diturunkan kepadaku yang lebih aku sukai daripada isi seluruh dunia
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3341
1038. Hadis riwayat Sahal bin Saad ra. bahwa,
Dia ditanya mengenai luka yang diderita oleh Rasulullah saw. dalam perang Uhud, Sahal menjawab, Wajah Rasulullah saw. terluka, gigi depannya rontok dan ada bagian kepalanya yang memar. Fatimah putri Rasulullah saw. yang membersihkan darah. Sementara itu Ali bin Abi Talib yang menuangkan darah tersebut pada sebuah bejana. Ketika Fatimah melihat ternyata air hanya menambah darah semakin banyak keluar, ia mengambil sepotong tikar lalu membakarnya hingga menjadi abu. Kemudian Fatimah menempelkan abu tersebut pada luka beliau, sehingga pendarahan berhasil dihetikan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3345
1039. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata,
Sesungguhnya aku seakan-akan melihat Rasulullah saw. tengah mengisahkan sebuah kisah salah seorang nabi yang dihajar oleh kaumnya sendiri, sambil mengusap darah dari wajahnya beliau berdoa, Ya Tuhanku! Berilah ampun pada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3347
1040. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata bahwa,
Rasulullah saw. bersabda, Allah sangat murka kepada suatu kaum yang berani melakukan hal ini kepada utusan-Nya. Sambil menunjuk gigi depannya. Kemudian beliau bersabda, Sangat berat murka Allah terhadap orang yang sampai terbunuh oleh Rasulullah pada jalan Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3348
1041. Hadis riwayat Ibnu Masud ra. ia berkata,
suatu ketika Rasulullah saw. salat di dekat Kakbah, sementara Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang duduk di sekitar tempat itu. Sehari sebelumnya mereka ramai-ramai menyembelih seekor unta. Berkatalah Abu Jahal, Siapa di antara kamu yang berani ambil ari-ari unta Bani Fulan, lalu meletakkannya pada kedua pundak Muhammad sewaktu dia sedang bersujud ؟ Seorang dari mereka tiba-tiba bangkit dan berdiri kemudian meletakkan ari-ari itu di antara kedua pundak beliau. Mereka semua tertawa sampai terpingkal-pingkal. Sementara saya hanya tegak berdiri melihat adegan itu. Seandainya saya punya kekuatan, niscaya akan aku buang benda itu dari punggung Rasulullah saw. Saat beliau tengah bersujud, lama sekali beliau tidak mengangkat kepalanya. seorang pergi melapor kepada Fatimah yang waktu itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis. Tidak lama kemudian datanglah Fatimah. Ia langsung membuang ari-ari tersebut dari tubuh Rasulullah saw. kemudian Fatimah memalingkan mukanya ke arah mereka seraya mencaci-maki mereka. Seusai Nabi saw. salat, beliau mengangkat suaranya keras-keras sembari mendoakan orang-orang kafir Quraisy tersebut. Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa sampai tiga kali. dan jika memohon juga sampai tiga kali. Kemudian beliau bersabda, Ya Allah! Aku serahkan kepadamu orang-orang kafir Quraisy tersebut. Doa ini dibaca juga sampai tiga kali. Ketika mendengar suara Nabi saw. itulah, serta merta mereka menghentikan tertawanya. Mereka benar-benar takut akan doa beliau tersebut. Kemudian Nabi saw. bersabda lagi, Ya Allah! Aku serahkan kepadamu Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Walid bin Uqbah, Umaiah bin Khalaf, Uqbah bin Abu Muaith (yang ketujuh aku tidak ingat namanya). Demi Zat yang mengutus Muhammad saw. dengan membawa kebenaran. Sungguh aku melihat orang-orang yang beliau sebut itu menemui ajalnya pada waktu perang Badar. Kemudian mereka diseret ke dalam sumur Badar
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3349
1042. Hadis riwayat Aisyah ra, istri Nabi saw. ia berkata bahwa,
Ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw., Wahai Rasulullah, Apakah engkau pernah mengalami suatu hari yang lebih berat, melebihi hari perang Uhud ؟ Rasulullah saw. menjawab, Ya. Waktu itu aku ketemu kaummu, Quraisy. Tetapi yang paling berat lagi ialah ketika hari Aqabah aku sedang mengajak orang masuk Islam. Mereka tidak menyambut ajakanku itu, tetapi malah menyakitiku. Aku ajak Ibnu Abdi Yalil bin Abdu Kulal untuk ikut aku, namun dia enggan memenuhi ajakanku tersebut. Aku pergi meninggalkan tempat itu tanpa tahu ke arah mana selanjutnya harus aku tuju. Aku tidak tahu ke mana aku akan melangkah, yang jelas aku sampai di daerah Qarnu Tsalib. Aku mengangkat kepalaku ke atas langit, saat itulah aku melihat segumpal awan menaungiku. Ketika aku perhatikan lebih cermat, ternyata dalam awan itu ada Jibril memanggil-manggilku, Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu dan jawaban mereka terhadapmu. Allah telah mengutus malaikat penunggu gunung untukmu dan kamu hanya menyuruh mereka untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Tidak lama kemudian malaikat penunggu gunung yang memanggil-manggilku. setelah mengucap salam kepadaku, berkata, Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah sudah mendengar jawaban kaummu kepadamu. Aku adalah malaikat penunggu gunung. Aku telah diutus Tuhan-mu untuk siap melaksanakan apa yang kamu perintahkan kepadaku. Apa yang kamu inginkan ؟ Jika kamu ingin mereka dijepit oleh kedua gunung di (Mekkah) itu, niscaya segera aku laksanakan. Rasulullah saw. bersabda kepada malaikat penunggu gunung tersebut, Tidak, sebaliknya aku malah berharap mudah-mudahan Allah berkenan melahirkan dari mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3352
1043. Hadis riwayat Jundub bin Sofyan ra. ia berkata,
dalam suatu peperangan, jari Rasulullah saw. pernah terluka dan mengeluarkan darah. Beliau bicara sendiri kepada jarinya,
Kamu hanyalah sebatang jari-jari yang berdarah
dan apa yang kamu alami pada jalan Allah ini akan diperhitungkan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3353
1044. Hadis riwayat Jundub ra. ia berkata,
Jibril terlambat turun menemui Rasulullah saw. lalu orang-orang musyrik berkata, Muhammad telah ditinggalkan Tuhannya. Allah kemudian menurukan firman-Nya, وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى(Demi waktu matahari sepenggalahan naik, demi malam apabila telah sunyi, Tuhan-mu tiada meninggalkan kamu dan tiada "pula" benci kepadamu.)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3354
1045. Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra. ia berkata bahwa,
suatu hari Nabi saw. menaiki seekor keledai yang berpelana dan di bawahnya ada kain selimut yang sudah agak butut buatan Fadakiah, sementara Usamah mengikuti di belakang beliau yang akan menjenguk Saad bin Ubadah di kalangan Bani Al Harits bin Al Khazraj. Peristiwa itu terjadi sebelum perang Badar. Di tengah jalan beliau melewati suatu majlis yang terdiri dari campuran antara kaum muslimin, orang-orang musyrikin penyembah berhala dan orang-orang Yahudi, di antara mereka terdapat orang yang bernama Abdullah bin Ubai dan juga Abdullah bin Rawahah. Ketika majlis tertutup oleh debu bekas tapak binatang, Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan kain sorbannya agar tidak kemasukan debu, karena tidak kuat menahan, dia berkata, Jangan taburkan debu padaku. Setelah terlebih dahulu menyalami mereka, Nabi saw. kemudian berhenti dan turun dari keledainya. Beliau mengajak mereka kepada Allah dan juga membacakan Al Qur'an terhadap mereka. Mendengar itu Abdullah bin Ubai mengatakan, Hai, saya kira kamu lebih baik duduk di rumah saja. Jika apa yang kamu katakan itu benar, maka janganlah kamu menyakiti kami di majlis kami sendiri. kembalilah! siapapun di antara kami yang datang kepadamu, maka ceritakanlah padanya. Selanjutnya Abdullah bin Rawahah berkata, Kacaukanlah majlis kami ini, sesungguhnya kami lebih menyukai hal itu. Orang-orang Islam sendiri, orang-orang musyrik dan juga orang-orang Yahudi yang hadir dalam majlis tersebut semuanya mencaci-maki Nabi saw. Nampaknya mereka ingin menerkam beliau. Namun Nabi saw. masih tetap tenang atas sikap mereka itu dan tanpa bicara beliau langsung menaiki keledainya. Begitu sampai di tempat Saad bin Ubadah, Nabi saw. bersabda, Wahai Saad, apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Abu Hubab alias Abdullah bin Ubai begini dan begini ؟ Saad bin Ubadah menghibur dengan mengatakan, Maafkanlah dia, wahai Rasulullah. Sekali lagi maafkanlah. Demi Allah, Tuhan Anda tentu telah memberikan apa yang memang hendak Dia berikan kepada Anda. Sesungguhnya penduduk Madinah ini sudah banyak yang bergabung dan mendukung engkau. Kalau sampai Allah menarik kembali hal itu dengan kebenaran yang telah Dia berikan kepada engkau, itu artinya ada yang tidak beres. Ternyata Nabi saw. bisa memahami ucapannya itu, dan akhirnya beliau mau memaafkan perbuatan Abdullah bin Ubai
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3356
1046. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Seorang sahabat berkata kepada Nabi saw., Bagaimana kalau engkau temui saja Abdullah bin Ubai ؟ Tanpa menjawab apa-apa, beliau langsung berangkat menemuinya dengan menaiki seekor keledai, diikuti oleh kaum muslimin. Mereka berhenti di sebuah tanah yang bergaram. Begitu ketemu Nabi saw, Abdullah berkata, Menyingkirlah kamu dariku. Demi Allah, bau keledaimu yang busuk itu benar-benar menyakiti aku. Mendengar itu seorang lelaki dari sahabat Ansar mengatakan, Demi Allah, sesungguhnya keledai Rasulullah saw. lebih harum ketimbang kamu. Lalu seorang teman Abdullah membelanya, sehingga terjadilah perang mulut di antara kedua belah pihak, bahkan kedua belah pihak sudah saling memukul, dengan pelepah kurma, dengan tangan dan ada pula yang dengan sandal. Kemudian turunlah firman Allah yang menyinggung tentang mereka, وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا(Jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3357
1047. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Seorang sahabat berkata kepada Nabi saw., Bagaimana kalau engkau temui saja Abdullah bin Ubai ؟ Tanpa menjawab apa-apa, beliau langsung berangkat menemuinya dengan menaiki seekor keledai, diikuti oleh kaum muslimin. Mereka berhenti di sebuah tanah yang bergaram. Begitu ketemu Nabi saw, Abdullah berkata, Menyingkirlah kamu dariku. Demi Allah, bau keledaimu yang busuk itu benar-benar menyakiti aku. Mendengar itu seorang lelaki dari sahabat Ansar mengatakan, Demi Allah, sesungguhnya keledai Rasulullah saw. lebih harum ketimbang kamu. Lalu seorang teman Abdullah membelanya, sehingga terjadilah perang mulut di antara kedua belah pihak, bahkan kedua belah pihak sudah saling memukul, dengan pelepah kurma, dengan tangan dan ada pula yang dengan sandal. Kemudian turunlah firman Allah yang menyinggung tentang mereka, وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا(Jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3357
1048. Hadis riwayat Jabir ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bertanya kepada para sahabat, Siapa yang bersedia membunuh Kaab bin Asyraf؟ karena dia benar-benar telah berani menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Muhammad bin Maslamah berkata Wahai Rasulullah! Apakah engkau suka apabila aku yang akan membunuhnya ؟ Rasulullah saw. bersabda, Ya. (Muhammad bin Maslamah) berkata, Tetapi izinkan aku terlebih dahulu mengatakan sesuatu kepadamu. Rasulullah saw. bersabda, Silakan. Diapun mendatangi Kaab dan bercerita tentang apa yang terjadi antara Rasulullah saw. dan dia (Kaab). Maslamah berkata, orang ini (Rasulullah) pernah menginginkan sedekah dan kita merasa kesusahan karenanya. Setelah dia (Kaab) mendengar itu dia berkata, Demi Allah, kamu juga harus menyusahkannya. Maslamah berkata, Sesungguhnya sekarang kami telah mengikuti dia dan kami enggan untuk membiarkannya hingga kami melihat kemana arah perbuatannya. Maslamah berkata, dapatkah kamu meminjamkan sesuatu kepadaku ؟ Kaab bertanya, Lalu apa yang hendak kamu gadaikan kepadaku ؟ Muhammad bin Abu Maslamah menjawab, Apa yang kamu inginkan ؟ Kaab mengatakan, Aku ingin kamu menggadaikan kepadaku istri-istri kamu. Muhammad bin Maslamah berkata, Kamu itu adalah orang Arab yang terkenal paling ganteng, bagaimana aku harus menggadaikan perempuan-perempuanku kepada kamu ؟ Kaab berkata, Kalau begitu kamu gadaikan saja anak-anakmu kepadaku. Muhammad bin Maslamah berkata, anak-anak kami memiliki nasab. Dikatakan, Dia menggadaikan dua wasaq (60 sha` kurma). Tetapi kami akan menggadaikan senjata kepadamu. Kaab berkata, Baiklah aku setuju. Muhammad bin Maslamah lalu berjanji kepada Kaab bahwa dia akan datang kepadanya dengan ditemani Harits dan Abu Abbass bin Jabr dan Abbad bin Bisyri. Mereka berempat mendatangi Kaab malam hari. Sofyan berkata, seorang selain Amru berkata bahwa istri Kaab berkata kepada suaminya, Sesungguhnya aku mendengar suara seperti suara tukang jagal yang biasa menumpahkan darah. Kaab berkata, Sesungguhnya itu adalah suara Muhammad bin Maslamah beserta saudara sepenyusuannya dan Abu Nailah. Sebagai orang dermawan meskipun tamu malam hari aku harus menemuinya. Muhammad berkata, Kalau ia berada di hadapanku maka aku akan ulurkan tanganku ke arah kepalanya dan bila kesempatan telah terbuka maka siapa dari kalian yang terdekat agar membunuhnya. Sejenak Kaab masuk dan saat itulah Muhammad bin Maslamah menggunakan kesempatan tersebut untuk mengatur rencana lebih matang. Ketika Kaab keluar lengkap dengan senjatanya, mereka berkata, Aku seperti mencium bau yang harum darimu ؟ Kaab menjawab, Benar, sebab istriku si Fulanah adalah wanita Arab yang paling suka memakai harum-haruman. Muhammad bin Maslamah mengatakan, Izinkan aku ikut mencium bau harum yang ada padamu itu. Kaab berkata, Silakan. Maka Muhammad bin Maslamah menciumnya. Kemudian dia berkata lagi, Kalau boleh aku ingin mengulangi sekali lagi. Kaab rupanya tidak keberatan. kembali dia menyorongkan kepalanya kepada Muhammad bin Maslamah. Pada saat itulah Muhammad bin Maslamah memberi isyarat kepada kawan-kawannya dan merekapun membunuh Kaab
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3359
1049. Hadis riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata,
Kami keluar bersama Rasulullah saw. menuju Khaibar. kami berjalan pada malam hari. Salah seorang bertanya kepada Amir bin Al Akwa' yang terkenal sebagai seorang penyair, Apakah kamu mau memperdengarkan senandung syair-syairmu kepada kami ؟ Amir bin Akwa' memenuhi permintaan itu. Diapun mulai bersenandung untuk memberikan semangat kepada unta-unta mereka supaya cepat jalannya,
Ya Allah, sekiranya tidak ada Engkau maka kami tidak akan beroleh petunjuk
Kami tidak bisa bersedekah kami tidak salat
Sebagai tebusan untuk Engkau, maafkanlah apa yang telah kami kerjakan
Mantapkanlah langkah saat kami berhadapan dengan musuh
dan berilah kami rasa ketenangan
Manakala ditabuh genderang perang, kamipun segera meradang
dan bantulah kami dalam peperangan itu.
Mendengar senandung itu Rasulullah saw. bertanya, Siapa orang yang bersenandung itu ؟ Para sahabat menjawab, Amir. Rasulullah saw. bersabda, Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadanya. Seorang lelaki tiba-tiba mengatakan, Dia akan mati syahid, wahai Rasulullah, bila engkau memberinya kesempatan. Kami semua lalu menyerbu Khaibar dan mengepung penduduknya sampai kami merasakan kehausan yang cukup berat. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah akan menundukkannya (Khaibar) di tangan kalian semua. Sore harinya ketika (Khaibar) sudah berhasil ditaklukkan, para sahabat menyalakan api yang sangat banyak sekali. Melihat pemandangan itu Rasulullah saw. bertanya, Api apa ini ؟ dan untuk apa kalian menyalakannya ؟ Para sahabat menjawab, untuk membakar daging. Rasulullah saw. bertanya, Daging apa ؟ Para sahabat menjawab, Daging keledai-keledai piaraan. Rasulullah saw. kemudian bersabda, Buanglah dan pecahkan tempat atau bejana yang digunakan untuk itu. Seorang sahabat bertanya, Bagaimana kalau bejana tersebut dicuci saja ؟ Rasulullah bersabda, Atau begitu juga bisa. Ketika pasukan telah berbaris dan siap melakukan pertempuran, Amir menghunus pedangnya yang berukuran pendek. Saat pertempuran berlangsung, Amir mengincar betis seorang Yahudi untuk dihantamnya. Namun sayang ujung pedangnya malah mental dan mengenai lututnya sendiri, sehingga dia meninggal dunia. Ketika pasukan dalam perjalanan pulang, Salamah (saudara Amir bin Akwa') memegangi erat-erat tanganku. dan ketika Rasulullah saw. melihatku hanya terdiam saja, beliau bertanya, Ada apa denganmu ؟ Aku katakan kepada beliau, Tebusanmu adalah ayah dan ibuku! orang-orang menganggap bahwa Amir telah melakukan perbuatan yang sia-sia. Rasulullah saw. bertanya, Siapa yang bilang begitu ؟ Aku jawab, Fulan, Fulan dan Usaid bin Hudhair Al Anshari. Rasulullah saw. bersabda, Dusta, orang yang bilang begitu. Bahkan dia telah mendapatkan dua pahala sekaligus. Sambil menghimpun dua jemarinya dan diangkatnya. Kemudian beliau bersabda lagi, Sesungguhnya Amir adalah seorang yang amat taat kepada Allah sekaligus seorang pejuang di jalan-Nya. Jarang sekali ada orang Arab yang maju berperang seperti dia
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3363
1050. Hadis riwayat Barra ra. ia berkata,
pada peristiwa menjelang pertempuran Ahzab, Rasulullah saw. ikut mengangkut pasir atau tanah bersama-sama dengan kami. Rupanya timbunan tanah yang kami kumpulkan itu dapat menutupi kulit perut Rasulullah yang berwarna putih sehingga tidak terlihat orang lain. Beliau kemudian bersenandung,
Demi Allah! Seandainya tidak ada Engkau niscaya kami tak beroleh petunjuk
Kami tak bersedekah dan kami tidak Salat
Turunkan kepada kami ketenangan
Sesungguhnya orang-orang itu menampik ajakan kami.
Atau terkadang dengan nada suara tinggi beliau bersabda,
Sesungguhnya orang-orang terpandang dari kaum itu sama menampik ajakan kami.
Manakala mereka menghendaki fitnah, maka kami enggan memenuhinya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3365
1051. Hadis riwayat Sahal bin Saad ra. ia berkata,
Rasulullah saw. datang kepada kami saat tengah menggali parit dan memikul pasir di atas pundak-pundak kami. Rasulullah saw. bersabda, Tidak ada kehidupan sama sekali kecuali kehidupan akhirat. Ampunilah para sahabat Muhajirin dan sahabat Ansar
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3366
1052. Hadis riwayat Anas bin Malik ra.
dari Nabi saw. bahwa Sesungguhnya beliau bersabda,
Ya Allah, tidak ada kehidupan yang kekal sama sekali kecuali kehidupan akhirat.
Maka berilah ampun kepada para Ansar dan Muhajirin
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3367
1053. Hadis riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata,
Sebelum terdengar suara kumandang azan Subuh, aku keluar rumah. Sementara itu unta Rasulullah saw. tengah digembalakan di daerah Qarad. Di tengah jalan aku bertemu dengan budak Abdurrahman bin Auf yang melaporkan kepadaku bahwa susu unta Rasulullah saw. yang sudah hampir melahirkan itu diperas atau diambil orang. Ketika kutanyakan siapa yang berani melakukan itu, ia (budak Abdurrahman bin Auf) menjawab bahwa yang melakukan itu ialah Bani Ghathafan. Seketika itu aku berteriak, Tolong, perang! Sampai tiga kali. Aku berharap mudah-mudahan suaraku itu dapat didengar oleh seluruh penduduk Madinah. Kemudian seorang diri aku terus bertolak meneruskan perjalanan, sampai akhirnya aku mendapatkan mereka di daerah Zu Qarad. Mereka rupanya sedang mengambil air di situ. Aku melempari mereka dengan anak panahku, sembari berkata sendiri,
Aku adalah putra Akwa',
Hari ini ialah hari bencana.
Aku keluarkan terus ucapan itu, sampai akhirnya aku berhasil merampas kembali susu yang mereka ambil dan juga air sebanyak tiga puluh teko. Tidak lama kemudian datanglah Nabi saw. bersama beberapa orang. Aku katakan kepada beliau, Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku telah berhasil mempertahankan air dari kaum itu. Maklum, mereka memang sedang kehausan dan sekarang terserah padamu. Nabi saw. lalu bersabda, Wahai putra Akwa' kamu telah berhasil mengatasi musuh, namun tetaplah berlaku lembut. Kemudian kami semua kembali dan aku mendapatkan kehormatan menunggangi unta bersama Rasulullah saw. sampai kami tiba di Madinah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3371
1054. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Pernah Rasulullah saw. berperang dengan mengajak Ummu Sulaim. Bahkan beberapa wanita Ansar juga pernah ikut berperang dengan beliau. Tugas mereka ialah memberi minum dan mengobati pasukan yang terluka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3375
1055. Hadis riwayat Buraidah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. ikut berperang sebanyak sembilan belas kali, delapan kali di antaranya beliau terjun langsung dalam kancah pertempuran
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3384
1056. Hadis riwayat Salamah ra. ia berkata,
Aku pernah ikut berperang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh kali, menjadi kurir dalam misi peperangan sebanyak sembilan kali. Di samping itu aku juga pernah menjadi anggota pasukan Abu Bakar dan juga pasukan Usamah bin Zaid
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3386
1057. Hadis riwayat Abu Musa ra. ia berkata,
Kami berenam berangkat perang bersama Rasulullah saw. Saat itu kami hanya membawa seekor unta yang kami naiki secara bergiliran, karena tidak mengenakan alas kaki, maka kedua telapak kaki kami semua termasuk telapak kakiku sendiri terluka, bahkan kuku-kukuku sampai ada yang terkelupas. Kami semua lalu membungkus kaki kami yang terluka itu dengan sepotong kain dan karena kami membalut kaki kami yang terluka itu dengan kain, maka pertempuran yang kami jalani tersebut dinamakan sebagai pertempuran Zatur Riqa`
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3387
Rasulullah saw. pernah menyerbu Bani Mushthaliq. Mereka sedang terlena saat memberi minum ternak-ternak mereka di daerah dekat sebuah mata air. Beliau membunuh mereka yang memerangi dan menawan yang tidak ikut memerangi termasuk di antaranya Juwairiyah binti Al Harits. Selanjutnya Nafi` mengatakan, Abdullah bin Umar pernah menceritakan hadis tersebut kepadaku, dia termasuk anggota pasukan Islam pada saat itu
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3260
1003. Hadis riwayat Abu Musa ra. ia berkata,
Ketika Rasulullah saw. memerintah seorang sahabatnya melaksanakan salah satu perintah. Beliau bersabda, Sampaikanlah kabar gembira dan jangan menakut-nakuti, permudahlah dan jangan mempersulit
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3262
1004. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah bersabda, Permudahlah dan jangan mempersulit dan jadikan suasana tenteram jangan menakut-nakuti
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3264
1005. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah bersabda, Ketika Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan dan orang-orang yang belakangan pada hari kiamat kelak, maka setiap yang berkhianat akan diberikan tanda sebuah bendera dan bertuliskan, Ini adalah tanda pengkhianatan Fulan bin Fulan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3265
1006. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra.,
dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, Setiap orang yang berkhianat akan diberikan sebuah bendera pengenal pada hari kiamat kelak yang bertuliskan, Ini adalah tanda pengkhianatan si Fulan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3268
1007. Hadis riwayat Anas ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Setiap orang yang berkhianat akan diberikan bendera pengenal pada hari kiamat nanti
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3270
1008. Hadis riwayat Jabir ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Peperangan itu adalah tipu daya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3273
1009. Hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa ra.,
dari Abu Nadhir, dari sepucuk surat yang ditulis oleh seorang lelaki dari kaum Aslam, termasuk sahabat Nabi saw. bernama Abdullah bin Aufa. Kemudian dia kirim surat kepada Umar bin Ubaidillah ketika dia hendak berangkat ke penduduk Haruiyah yang isinya memberitahukan bahwa Rasulullah saw. ketika bertemu dengan musuh, beliau menunggu sampai matahari bergeser ke arah Barat. Kemudian beliau bersabda, Hai sekalian manusia janganlah kalian mengharapkan bertemu musuh dan mohonlah kesehatan kepada Allah. Jika terpaksa kalian bertemu mereka, maka bersabarlah dan ketahuilah sesungguhnya surga itu berada di bawah ayunan pedang kalian. Selanjutnya Nabi saw. berdoa, Ya Allah Zat yang menurunkan Al Kitab, Zat yang menjalankan awan, Zat yang mengalahkan pasukan yang bersekutu, hancurkanlah mereka dan berikan kami kemenangan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3276
1010. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
Sesungguhnya pernah seorang wanita terbunuh dalam suatu peperangan yang diikuti oleh Rasulullah saw. lalu beliau tidak memperbolehkan membunuh kaum wanita dan anak-anak
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3279
1011. Hadis riwayat Sha`ab bin Jatsamah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah ditanya tentang rumah-rumah milik kaum musyrik yang diserang pada malam hari dan ternyata serangan itu mengenai istri dan anak-anak mereka. Beliau menjawab, dalam keadaan seperti itu istri dan anak-anak mereka adalah termasuk mereka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3281
1012. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. bahwa,
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah menebang dan membakar pohon milik Bani Nadhir yang berada di Buwairah. Di dalam hadisnya Qutaibah dan Ibnu Rumeh ada tambahan, Kemudian Allah Taala menurunkan sebuah ayat, مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِيْنَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُولِهَا فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيُخْزِيَ الْفَاسِقِيْنَ(Apa saja yang kamu tebang dari pohon "milik orang-orang kafir" atau yang biarkan "tumbuh" berdiri di atas pokoknya, maka "semua itu" adalah dengan izin Allah, karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3284
1013. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Seorang nabi pernah berperang. Dia mengatakan kepada kaumnya, Tidak boleh mengikutiku; lelaki yang sudah punya calon istri yang hendak dibinanya, juga seorang lelaki yang sudah mendirikan sebuah bangunan namun dia belum menaikkan atapnya, demikian pula dengan seorang lelaki yang telah membeli seekor kambing atau seekor unta bunting, sementara dia menunggu kelahiran anak ternaknya tersebut. Selanjutnya beliau berangkat berperang. Sampai di sebuah desa, menjelang waktu Asar, beliau bersabda sendiri kepada matahari, Hai matahari! Kamu diperintah dan akupun juga diperintah. Lalu beliau bersabda, Ya Allah! Hentikan matahari itu barang sebentar demi urusanku. Maka mataharipun berhenti karena perintah. Maka mataharipun berhenti karena ditaklukkan oleh Allah. setelah mengumpulkan harta hasil rampasan perang, tiba-tiba ada percikan api dari atas langit yang kelihatannya akan membakar harta tersebut, namun mendadak api itu berhenti dan tidak jadi. Lalu Rasulullah saw. pun bersabda, Di antara kalian pasti ada yang berkhianat. Maka hendaknya setiap orang dari suku manapun segera berbaiat kepadaku. Merekapun ramai-ramai berbaiat kepada Rasulullah dengan menjabat tangan beliau. Kemudian kembali beliau bersabda, Di antara kalian pasti ada yang berkhianat. Hendaknya setiap suku dari kalian berbaiat kepadaku. Merekapun berebut berbaiat kepada Rasulullah saw. sampai-sampai beliau merasa kewalahan sendiri, sehingga dua atau tiga orang menjabat tangan beliau secara sekaligus. kembali lagi beliau bersabda, Di antara kalian pasti ada yang berkhianat. Kemudian mereka memberikan kepada beliau seonggok emas sebesar kepala sapi lalu diletakkan pada tumpukan harta rampasan tersebut yang sudah berada di atas tanah. Tidak lama kemudian datanglah percikan api itu. Beliau bersabda, harta rampasan perang itu sama sekali tidak dihalalkan kepada seorangpun sebelum kita. Hal itu disebabkan karena Allah Taala mengetahui kelemahan serta kekurangan kita. Maka Allah menghalalkannya untuk kita
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3287
1014. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Nabi saw. pernah memberangkatkan serombongan pasukan termasuk aku, ke daerah Najd. Mereka berhasil mendapatkan rampasan berupa binatang unta yang cukup banyak. Mereka semua mendapat bagian dua belas atau sebelas ekor unta dan masing-masing mereka masih ditambah seekor lagi sebagai hadiah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3290
1015. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Rasulullah saw. pernah memberi hadiah kepadaku selain bagian yang diambilkan dari seperlima harta rampasan, yaitu berupa seekor unta berumur setahun dan cukup gemuk
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3293
1016. Hadis riwayat Abu Qatadah ra. ia berkata,
Aku pernah berangkat bersama-sama dengan Rasulullah saw. pada peristiwa perang Hunain. dalam pertempuran babak pertama, pasukan Islam terpukul mundur. Pada saat itu aku sempat melihat ada seorang kafir berhasil menekuk seorang muslim hingga ia tidak berdaya sama sekali dan hendak dibunuhnya. Ketika itulah aku segera bergerak mengendap-endap dari sebelah belakang. Tanpa menunggu lama karena takut terlambat aku tikam bahu pasukan kafir tersebut sehingga pasukan Islam itupun tidak jadi mati di tangannya. Setelah itu aku segera menyusul Umar bin Khattab. Ketika bertemu aku langsung ditanya, Ada apa dengan orang tadi sampai kamu terlambat ؟ Aku jawab dengan nafas masih tersengal-sengal, Biarkan saja, dia sudah menjadi urusan Allah. Kami semua kembali pulang. Rasulullah saw. sedang duduk santai. Lalu beliau bersabda, Barangsiapa yang berhasil membunuh musuh dan ia punya bukti, maka dia berhak atas harta orang yang dibunuhnya itu. Mendengar keterangan tersebut, aku lalu berdiri dan bertanya, Siapa yang bersedia memberikan kesaksian bagiku ؟ Semua diam tidak ada yang menjawab. Pertanyaan itu aku ulang-ulang sampai tiga kali. Namun sejauh itu tidak ada yang bersedia memberikan persaksian bagi diriku. Ketika aku sudah hampir putus asa, tiba-tiba Rasulullah saw. mendekatiku dan bertanya, Ada apa denganmu, wahai Abu Qatadah ؟ Aku lalu menceritakan kepada beliau pengalamanku yang sebenarnya, bahwa aku pernah membunuh seorang pasukan kafir. Tanpa diduga tiba-tiba ada seorang sahabat yang berdiri dan mengatakan, Apa yang diceritakan oleh Abu Qatadah itu adalah benar, wahai Rasulullah. Perlu engkau ketahui, bahwa harta milik pasukan kafir yang berhasil dibunuh oleh Abu Qatadah itu sekarang ada padaku. Untuk itu berikanlah harta ini kepada yang berhak. Akhirnya aku tahu ternyata sahabat ini adalah lelaki yang pernah aku selamatkan nyawanya, dengan mendengar ucapan sahabat tersebut, Abu Bakar Siddik lalu mengatakan, Demi Allah, Rasulullah saw. tidak mungkin akan menyia-nyiakan salah seorang anggota pasukannya yang telah berperang membela Allah dan utusan-Nya. beliau pasti akan memberikan kepada yang memang berhak. Rasulullah saw. kemudian bersabda, Benar apa yang dikatakan oleh Abu Bakar tersebut. Berikanlah harta itu kepada Abu Qatadah. Kemudian Abu Bakarpun menyerahkannya kepadaku. Dari harta itulah aku lalu membeli sebidang kebun yang terletak di daerah Bani Salamah. Itulah harta yang pertama kali aku dapatkan selama aku memeluk Islam
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3295
1017. Hadis riwayat Abdurrahman bin Auf ra. ia berkata,
Ketika aku tegak berdiri di tengah-tengah barisan pada peristiwa perang Badar dan menoleh ke kiri serta ke kanan, tiba-tiba aku merasa di antara dua orang pemuda Ansar yang masih cukup belia. Aku sengat senang sekali bisa bersama dengan mereka. Salah seorang dari mereka memegang pundakku dan bertanya kepadaku, Wahai paman, apakah kamu kenal dengan Abu Jahal ؟ Aku Jawab, Kenal, ada kepentingan apa kamu dengannya, wahai keponakanku ؟ Selanjutnya dia bercerita, Aku pernah diberitahu bahwa Abu Jahal pernah mencaci-maki Rasulullah saw. Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, suatu saat jika aku melihat Abu Jahal, akan aku ajak duel satu lawan satu sehingga akan diketahui siapa yang akan mati terlebih dahulu. Aku kagum sekali dengan tekad anak muda tersebut. Tekad yang serupa juga dilontarkan oleh pemuda yang satunya lagi. Tidak lama kemudian aku melihat Abu Jahal muncul dari kejauhan dan mondar-mandir di antara orang banyak. Aku katakan kepada kedua orang pemuda itu, Bukankah sekarang kalian sudah melihat Abu Jahal. Itu dia lawan yang kalian tanyakan tadi. Seketika itu mereka lalu mendekati Abu Jahal, tanpa menunggu lama-lama terayunlah pedang ke arah tubuh Abu Jahal sehingga dia meninggal dunia seketika. Kemudian mereka berdua menemui Rasulullah saw. dan memberitahukannya kepada beliau. Rasulullah saw. lalu bertanya kepada mereka, Sebenarnya siapa di antara kalian yang telah membunuhnya ؟ Masing-masing mengakui sebagai pembunuhnya. Rasulullah saw. bertanya lagi, Apakah pedang kalian sempat ditepisnya ؟ Mereka menjawab, Tidak. Selanjutnya Rasulullah saw. memeriksa pedang mereka. setelah puas beliau lalu bersabda, Kalian berdua telah membunuhnya. Akhirnya Rasulullah saw. memutuskan bahwa harta orang yang terbunuh tersebut adalah untuk Muaz bin Amr bin Al Jamuh. (Dua orang pemuda tadi bernama Muaz bin Amru bin Al Jamuh dan Muaz bin Afra')
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3296
1018. Hadis riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata,
Aku pernah ikut perang bersama Rasulullah saw. melawan Kaum Hawazin. Saat makan siang bersama-sama dengan Rasulullah saw. tiba-tiba muncul seorang lelaki naik seekor unta berwarna merah. Setelah menderumkan untanya lalu melepas sabuknya untuk tali pengikat, lelaki tersebut kemudian ikut makan bersama-sama kami sambil matanya memandang ke sana kemari. Selesai makan sebagian kami ada yang beristirahat karena di antara kami banyak yang masih merasakan kelelahan setelah beberapa lama berada di atas kendaraan, apalagi bagi yang harus berjalan kaki. Tiba-tiba saja lelaki tadi berjalan tergesa-gesa menuju untanya. setelah melepaskan ikatannya, dia lalu naik ke punggung untanya tersebut dan menyuruhnya segera berjalan cepat. Seorang lelaki lain dengan naik seekor unta berwarna kelabu mengikuti di belakangnya. Salamah berkata, Akupun bergegas keluar menyusulnya dengan mengendarai seekor unta. Aku kejar lelaki asing tadi, akhirnya akupun berhasil mengejarnya. Setelah jarakku dengannya sudah cukup dekat, aku hunus pedangku dengan pelan-pelan. Dengan satu kali tebasan saja, lelaki tersebut akhirnya jatuh terkapar meninggal dunia. Kemudian aku bawa untanya yang masih ada pelana dan senjatanya. Rasulullah saw. dan beberapa orang sahabat yang mengawal beliau menyambutku. Beliau bertanya, Siapa yang telah membunuh lelaki ini ؟ Mereka menjawab, Ibnu Akwa'. Beliau bersabda, Dia berhak atas seluruh harta orang yang dibunuhnya itu
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3298
1019. Hadis riwayat Umar ra. ia berkata,
harta benda Bani Nadhir adalah termasuk pemberian Allah kepada utusan-Nya, yaitu hasil rampasan orang-orang Islam yang tidak perlu didapat dengan naik kuda atau unta. Harta rampasan tadi khusus untuk Nabi saw. beliau menafkahkan buat istri-istrinya selama setahun. Selebihnya beliau pergunakan untuk memperbanyak perlengkapan berupa kendaraan dan senjata untuk berjuang di jalan Allah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3301
1020. Hadis riwayat Aisyah ra. ia berkata,
Ketika Rasulullah saw. wafat, istri-istri beliau mengutus Usman menemui Abu Bakar untuk menanyakan bagian warisan peninggalan mereka dari Nabi saw. Aisyah mengatakan kepada mereka, Bukankah Rasulullah saw. pernah bersabda, Peninggalanku tidak dapat diwariskan. Ia merupakan sedekah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3303
1021. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, harta warisanku tidak bisa dibagikan meskipun satu dinar. harta yang aku tinggalkan, selain untuk memberi belanja istri-istriku dan mengupah para pekerjaku, selebihnya merupakan sedekah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3306
1022. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah membagi hasil rampasan perang, untuk pasukan berkuda sebanyak dua bagian, untuk pasukan kaki hanya satu bagian
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3308
1023. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. mengirim pasukan berkuda ke daerah Najd. Mereka pulang dengan membawa seorang tawanan lelaki dari Bani Hanifah bernama Tsumamah bin Utsal, pemimpin penduduk Yamamah. Mereka lalu mengikatnya pada salah satu tiang mesjid. suatu hari Rasulullah saw. keluar menemui tawanan tersebut. Beliau bertanya, Bagaimana keadaanmu, wahai Tsumamah ؟ Tawanan itu menjawab, Baik-baik saja, wahai Muhammad. Jika kamu mau membunuh, maka bunuhlah orang yang memang pantas dibunuh. Jika kamu memberikan suatu nikmat maka berikanlah kepada orang yang mau bersyukur dan jika kamu minta harta maka akan aku beri berapa saja kamu mau. Rasulullah saw. lalu meninggalkan tawanan tersebut. Esoknya, beliau menemuinya kembali. beliau bertanya, Bagaimana keadaanmu, wahai Tsumamah ؟ Tawanan itu menjawab, Aku tidak mau bicara kepadamu. Jika kamu memberikan satu nikmat, maka berikan kepada orang yang mau berterima kasih. Jika kamu mau membunuh bunuhlah orang yang memang berhak untuk dibunuh dan jika kamu menghendaki harta maka mintalah berapa saja kamu mau maka akan aku beri. Rasulullah saw. meninggalkannya. Esoknya, peristiwa yang sama berlangsung lagi. Kemudian Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabat, Lepaskanlah Tsumamah. Tsumamah lalu berangkat menuju ke sebuah telaga, setelah mandi dia lantas masuk mesjid dan berkata, Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai Muhammad! Di muka bumi ini semula tidak ada wajah yang paling aku benci daripada wajahmu, tetapi sekarang wajahmulah yang paling aku suka di antara wajah-wajah yang pernah aku jumpa. Semula tidak ada agama yang paling aku benci daripada agamamu, sekarang hanya agamamulah yang paling aku sukai di antara agama-agama yang pernah aku temui. Dahulu negerimulah yang paling aku benci, tetapi sekarang negerimulah yang paling aku cintai di antara negeri-negeri yang pernah aku kenal. Sesungguhnya pasukan berkudamu selalu mengawasiku, sedangkan aku ingin melakukan umrah. Bagaimana ini ؟ Rasulullah saw. lalu menyampaikan berita gembira kepada Tsumamah bahwa dia diperbolehkan melakukan umrah. Ketika sampai di kota Mekkah, seorang bertanya padanya, Apakah kamu sudah keluar dari agamamu ؟ Tsumamah menjawab, Tidak. Tetapi aku hanya tunduk kepada Rasulullah saw. Demi Allah, tidak akan ada sebutir biji gandumpun dari Yamamah yang akan sampai kepadamu sebelum mendapatkan izin Rasulullah saw.
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3310
1024. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Ketika kami sedang berada di mesjid, Rasulullah saw. datang kepada kami. Beliau lalu bersabda, Mari kita berangkat menemui orang-orang Yahudi. Maka bersama-sama dengan beliau berangkatlah kami untuk menemui mereka. Rasulullah saw. sejenak berhenti dan berseru, Wahai orang-orang Yahudi! Masuk Islamlah, nanti kamu aman. Orang-orang Yahudi menjawab, Itu sudah kamu sampaikan, wahai Abul Qasim. Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, Pengakuan itulah yang aku inginkan. Masuk Islamlah nanti kamu akan aman. Kembali orang-orang Yahudi menjawab, Itu sudah kamu sampaikan, wahai Abul Qasim. untuk ketiga kalinya Rasulullah saw. menyeru kepada mereka, Masuk Islamlah nanti kamu akan aman. Ketahuilah, sesungguhnya bumi itu hanyalah milik Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya aku bermaksud mengusir kamu dari sini. Barangsiapa di antara kamu memiliki sedikit harta hendaklah dia menjualnya. Kalau tidak, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya bumi ini hanya milik Allah dan utusan-Nya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3311
1025. Hadis riwayat Ibnu Umar ra. ia berkata,
Sesungguhnya kaum Yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraidhah sama memusuhi Rasulullah saw. Rasulullah saw. lalu mengusir Bani Nadhir dan membiarkan Bani Quraidhah. Namun ketika Bani Quraidhah berani memerangi Rasulullah saw. secara serius, maka beliaupun membunuh tokoh-tokoh mereka. Bahkan wanita-wanita, anak-anak dan harta benda mereka beliau bagi-bagikan di antara kaum muslimin, kecuali mereka yang menyerah kepada Rasulullah saw, maka beliaupun melindungi mereka. Rasulullah saw. juga mengusir orang-orang Yahudi Madinah seluruhnya, yaitu; Bani Qainuqa` (kaum Abdullah bin Salam), Yahudi Bani Haritsah dan setiap orang Yahudi yang berada di Madinah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3312
1026. Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata,
orang-orang Quraidhah sama tunduk kepada keputusan Saad bin Muaz. Rasulullah saw. lalu mengirim surat kepada Saad yang isinya supaya Saad menghadapnya. Saadpun menemui Rasulullah saw. dengan naik keledai. Ketika Saad sudah dekat dengan pintu mesjid, Rasulullah saw. bersabda kepada kaum Ansar, Berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian atau orang yang terbaik di antara kalian. Kemudian Nabi saw. bersabda, Saad! sesungguhnya mereka sama salut terhadap keputusanmu. Kamu mau memerangi musuh-musuh mereka dan menawan anak cucunya. Kamu telah mengadili berdasarkan hukum Allah. Barang kali ada yang mengatakan, Kamu telah menghukum berdasarkan hukum Allah yang Maha Kuasa tetapi Ibnu Mutsana tidak menyebutnya dengan perkataan tersebut
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3314
1027. Hadis riwayat Aisyah ra. ia berkata,
pada peristiwa perang Khandaq, Saad terluka. Dia terkena panah seorang lelaki Quraisy bernama Ibnu Ariqah. Panah mengenai urat nadinya. Rasulullah saw. lalu membuatkan sebuah kemah untuknya di dekat mesjid agar beliau sewaktu-waktu bisa menjenguk. Ketika kembali dari Khandaq, Rasulullah saw. meletakkan senjatanya lalu mandi, lalu Jibril datang dan ikut membersihkan kepalanya dari debu. Jibril berkata, Kamu sudah meletakkan senjata ؟ Demi Allah, kita tidak boleh meletakkan senjata. Keluarlah kepada mereka. Rasulullah saw. bertanya, Ke mana ؟ Jibril memberikan isyarat ke Bani Quraidhah. Rasulullah saw. lalu memerangi mereka. Kemudian mereka sama tunduk pada keputusan Rasulullah saw. akan tetapi beliau menyerahkan keputusan mereka itu kepada Saad. Selanjutnya Saad mengatakan, Sesungguhnya aku memutuskan untuk membunuh mereka yang turut berperang, menawan anak cucu serta perempuan-perempuan mereka, membagi-bagikan harta benda mereka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3315
1028. Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata,
pada hari ketika selesai dari perang Ahzab, Rasulullah saw. menyeru di tengah-tengah kami, Janganlah seorang melakukan salat Zuhur kecuali di tengah-tengah Bani Quraidhah. orang-orang yang khawatir terlambat akan waktu salat, mereka segera melaksanakan salat meskipun belum sampai ditengah-tengah Bani Quraidhah. Tetapi yang lain sama mengatakan, Kami tidak akan melakukan salat sampai kami diperintah oleh Rasulullah saw. meskipun kami terlambat waktu salat. Ternyata Rasulullah saw. tidak menyalahkan keduanya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3317
1029. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Ketika orang-orang muhajirin datang di Madinah dari Mekkah, mereka tidak memiliki apa-apa, sementara itu orang-orang Ansar punya banyak tanah dan pekarangan. Orang-orang Ansar kemudian membagikan tanah atau pekarangan kepada saudara-saudaranya dan mereka memperoleh imbalan sebanyak setengah setiap tahunnya. Pekerjaan dan biaya penggarapan juga sudah mereka cukupi. Ummu Anas bin Malik atau yang biasa dipanggil Ummu Sulaim dan Ummu Abdullah bin Abu Talhah adalah saudara Anas seibu. Ummu Anas bin Malik tersebut pernah memberikan pohon kurma kepada Rasulullah saw dan oleh Rasulullah saw. pohon kurma tersebut kemudian diberikan kepada Ummu Aiman, budak perempuannya, yaitu ibu Usamah bin Zaid. Ibnu Syihab mengatakan, Aku pernah mendapat cerita dari Anas bin Malik, Sesungguhnya Rasulullah saw. ketika selesai melakukan pertempuran dengan penduduk Khaibar, lalu kembali ke Madinah, beliau melihat orang-orang Muhajirin mengembalikan pemberian-pemberian yang pernah mereka terima dari kaum Ansar. Demikian pula yang pernah diberikan oleh ibuku kepada Rasulullah juga dikembalikan lagi dan Ummu Aiman diganti dengan kebun Rasulullah saw.
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3318
1030. Hadis riwayat Abdullah bin Mughaffal ra. ia berkata,
pada hari-hari pertempuran Khaibar, aku menemukan sebuah kantong terbuat dari kulit yang berisikan lemak. Aku ambil kantong itu lalu aku berkata, Hari ini aku tidak mau memberikan temuanku ini kepada siapapun. Aku lalu menoleh pada Rasulullah saw. Celakanya, saat itu beliau juga sedang memandangku sambil tersenyum
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3320
1031. Hadis riwayat Abu Sofyan ra. ia berkata,
pada peristiwa perdamaian Hudaibiah, saat itu aku berada di Syam, tiba-tiba datang sepucuk surat dari Rasulullah saw. yang ditujukan kepada Hiraklius, penguasa Romawi. Dihyah Al Kalbi lah yang membawa dan menyampaikan langsung kepada penguasa Basrah. Selanjutnya oleh penguasa Basrah disampaikan kepada Hiraklius. Hiraklius lalu bertanya, Apakah di sini ada seorang dari kaum yang mengaku sebagai nabi ini ؟ Orang-orang menjawab, Ada. Maka akupun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya. Kami menemui Hiraklius. setelah dipersilakan duduk di hadapannya, Hiraklius mulai mengajukan pertanyaan, Adakah di antara kalian ini yang paling dekat nasab keturunannya dengan orang yang mengaku nabi ini ؟ Abu Sofyan berkata, Aku jawab, Aku. Aku kemudian disuruh duduk lebih mendekat lagi tepat di hadapan Hiraklius, sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakang. Kemudian Hiraklius memanggil penterjemahnya dan berkata, Katakan kepada orang yang berada di hadapanku ini bahwa aku bertanya mengenai seorang lelaki yang mengaku sebagai nabi. Jika dia berdusta kepadaku, maka beri dia pelajaran. Abu Sofyan berkata, Demi Allah, seandainya aku tidak khawatir kedustaanku akan diceritakan oleh teman-temanku di negeriku nanti, niscaya aku memilih berdusta saja. Lewat juru terjemahnya Hiraklius mulai mengajukan pertanyaan, Bagaimana nasab keturunannya di tengah-tengah kalian ؟ Aku jawab, Di kalangan kami dia punya nasab keturunan yang cukup mulia. Dia bertanya, Apakah nenek moyangnya ada yang pernah jadi raja ؟ Aku jawab, Tidak ada. Dia bertanya, Apa kalian pernah mencurigainya berdusta sebelum dia mengatakan apa yang sudah dikatakannya ؟ Aku jawab, Tidak. Dia bertanya, Siapa-siapa saja pengikutnya ؟ Apakah mereka terdiri dari orang-orang yang mulia atau orang-orang yang lemah ؟ Aku jawab, Para pengikutnya adalah orang-orang lemah. Dia bertanya, Apakah pengikutnya itu semakin bertambah atau bahkan berkurang ؟ Aku jawab, Pengikutnya semakin bertambah. Dia bertanya, Apakah pernah ada salah seorang dari pengikutnya keluar atau murtad dari agamanya karena tidak suka padanya ؟ Aku jawab, Tidak pernah. Dia bertanya, Apakah kalian pernah memeranginya ؟ Aku jawab, Ya. Bagimana dengan peperangan itu ؟ Aku jawab, Peperangan yang terjadi antara kami dengannya berjalan seimbang, terkadang kemenangan di pihak kami dan terkadang berada di pihaknya. Dia bertanya, Apakah dia pernah berkhianat ؟ Aku jawab, Tidak, selama hidupku aku tidak pernah melihat dia berbuat seperti itu. Dia bertanya lagi, Apakah ucapan ini pernah diucapkan oleh orang sebelumnya ؟ Aku jawab, Tidak pernah. Selanjutnya lewat juru bicaranya, Hiraklius mengatakan, Ketika aku tanyakan kepadamu mengenai nasab keturunannya, kamu jawab bahwa di adalah seorang yang punya nasab keturunan yang baik. Komentarku, memang seharusnya begitulah keadaan para rasul yang diutus di tengah-tengah kaumnya. Ketika aku tanyakan kepadamu mengenai apakah nenek moyangnya ada yang pernah menjadi raja, kamu jawab tidak ada sama sekali. Komentarku, justru itulah yang membuatku kagum. Sebab dengan demikian kebesarannya sekarang bukan merupakan warisan dari nenek moyangnya. Ketika aku tanyakan kepadamu mengenai para pengikutnya, kamu jawab bahwa para pengikutnya terdiri dari orang-orang yang lemah. Komentarku, memang itulah pengikut-pengikut para rasul. Ketika aku tanyakan kepadamu apakah kamu pernah menuduhnya berdusta atas apa yang diucapkan, maka kamu jawab bahwa dia tidak berdusta baik kepada sesama manusia apalagi kepada Allah. Maka komentarku, memang itulah sifat seorang rasul. Aku tanyakan kepadamu apakah salah seorang dari pengikutnya ada yang murtad padanya, kamu jawab tidak pernah ada. Komentarku, itulah iman kalau sudah bercampur dengan hati yang berseri-seri. Ketika aku tanyakan kepadamu apakah para pengikutnya itu berkurang atau malah bertambah, kamu jawab malah semakin bertambah terus. Maka komentarku, demikianlah iman kalau sudah sempurna. Aku bertanya kepadamu apakah kamu pernah memeranginya, maka kamu jawab pernah, di mana peperangan itu terkadang kamu menangkan dan terkadang pula dia yang memenangkan. Komentarku, memang begitulah para rasul yang harus dicoba terlebih dahulu sebelum mereka menerima akibat yang baik. Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berkhianat, maka kamu jawab bahwa dia tidak pernah berkhianat. Komentarku, begitulah sifat para rasul. Aku bertanya kepadamu apakah ucapan ini pernah diucapkan oleh orang sebelumnya, kamu jawab tidak pernah seorangpun sebelumnya yang mengucapkan itu. Komentarku kalau begitu dia itu benar-benar orang yang sangat istimewa. Masih lewat juru bicaranya, Hiraklius bertanya kepadaku lagi, Lalu apa yang dia ajak untuk kamu lakukan ؟ Aku jawab, Dia memerintahkah kami untuk melakukan salat, membayar zakat, mengadakan silaturrahim dan untuk mencegah dari segala yang diharamkan. Dia kemudian mengatakan, Jika apa yang kamu katakan itu benar semua, maka dia memang benar-benar seorang nabi. Aku tahu sesungguhnya dia adalah seorang yang sungguh luar biasa dan aku sama sekali tidak mengira kalau seorang nabi itu akhirnya muncul dari kalian. Secara jujur ingin aku katakan bahwa aku benar-benar ingin bertemu dengannya. Seandainya aku berada di sampingnya, maka akan aku basuh kedua telapak kakinya dan kuletakkan kekuasaannya di atas kedua telapak kakiku. Kemudian setelah itu Hiraklius meminta diambilkan sepucuk surat yang dikirimkan Rasulullah saw. lalu membacanya. Isinya ternyata, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, dari Muhammad utusan Allah ditujukan kepada Hiraklius penguasa Romawi. Salam sejahtera semoga selalu terlimpah kepada orang-orang yang mau mengikuti kebenaran. Sesungguhnya aku bermaksud mengajakmu kepada Islam. Masuk Islamlah nanti kamu akan tenteram. Masuk Islamlah niscaya Allah akan menganugerahimu dua pahala sekaligus. Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kamu akan menanggung dosa yang sangat besar يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لَا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ(Wahai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat "ketetapan" yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita mempersekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak "pula" sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari pada Allah. Jika mereka barpaling maka katakanlah kepada mereka, Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri "kepada Allah"). Selesai membaca surat tersebut, terdengar suara gaduh yang cukup keras sekali. Kamipun keluar. Ketika itulah aku berkata kepada teman-temanku, Inilah bukti bagi Ibnu Abu Kabasyah yang selalu ditakuti kemunculannya oleh raja-raja Bani Al Ashfar. Hiraklius mengatakan, Aku yakin, bahwa ajakan Rasulullah saw. satu saat pasti akan muncul ke permukaan, sampai akhirnya Allah berkenan memasukkan aku ke dalam Islam
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3322
1032. Hadis riwayat Barra ra. bahwa,
Seorang lelaki berkata kepada Barra, Wahai Abu Umarah! Apakah kamu lari ketika terjadi perang Hunain ؟ Barra menjawab, Tidak. Rasulullah saw. sama sekali tidak berpaling. Namun saat itu tampil beberapa orang sahabat yang muda-muda yang bersemangat. Sebagian mereka membawa banyak senjata dan sebagain tidak membawa senjata sama sekali. Secara beruntun mereka terus menghujani anak-anak panah kepada kelompok orang-orang Hawazin dan Bani Nadhir. Bidikan mereka hampir tidak ada yang meleset. Mereka sangat melindungi Rasulullah saw. yang berada di atas kuda berwarna putih. Sementara itu Abu Sofyan bin Harits bin Abdul Mutalib dengan setia menuntunnya. Sejenak beliau turun lalu memohon pertolongan dari Allah seraya berucap,
Aku adalah Nabi yang tiada berdusta , Aku adalah putra Abdul Mutalib .Kemudian baginda menyusun bala tentaranya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3325
1033. Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra. ia berkata,
Rasulullah saw. mengepung penduduk Taif. Tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari pengepungan terhadap mereka itu. Selanjutnya beliau bersabda, Insya Allah kita akan kembali ke (Madinah). Para sahabat protes, Kenapa kita harus kembali ؟ Kita belum berhasil menaklukkanya. Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, Pergilah kalian berperang. Merekapun mencobanya namun mereka hanya mendapatkan luka-luka, lalu Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, Besok kita akan kembali. Para sahabat heran dengan sabda beliau tersebut, sementara Rasulullah saw. hanya tersenyum
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3329
1034. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata,
Ketika Nabi saw. memasuki Mekkah, di sekitar Kakbah terdapat sebanyak tiga ratus enam puluh buah patung. Nabi saw. merobohkannya dengan tongkatnya seraya bersabda, جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا(telah datang kebenaran dan musnahlah kebatilan, karena sesungguhnya kebatilan itu adalah sesuatu yang pasti musnah). جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ(Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak "pula" akan mengulangi). Ibnu Abu Umar menambahkan, Peristiwa itu terjadi pada saat penaklukan kota Mekkah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3333
1035. Hadis riwayat Barra bin Azib ra. ia berkata,
Ali bin Abu Talib menulis isi naskah perdamaian antara Nabi saw. dengan orang-orang musyrik pada hari Hudaibiah. Saat itu Ali menuliskan, Muhammad Rasulullah. orang-orang musyrik berkata, Jangan kamu tulis kalimat Rasulullah (utusan Allah). Kalau kami yakin bahwa Anda adalah utusan Allah, maka kami tidak akan memerangi Anda. Rasulullah saw. menyuruh Ali, Hapuslah kalimat itu. Ali menjawab, Tidak, aku tidak mau menghapusnya. Terpaksa Nabi saw. sendirilah yang menghapusnya. Salah satu syarat yang diajukan oleh orang-orang Quraisy dalam perjanjian tersebut ialah bahwa sesungguhnya Nabi saw. dan para sahabat hanya boleh masuk dan tinggal di Mekkah selama tiga hari saja dan hanya diperbolehkan membawa senjata di dalam sarungnya. Aku berkata kepada Abu Ishak, Apa itu Julubban ؟ Ia berkata, Sarung dan pedangnya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3335
1036.Hadis riwayat Sahal bin Hunaif ra.
dari Abu Wail ra. ia berkata, pada perang Shiffin, Sahal bin Hunaif berdiri dan berkata, Wahai manusia! Perhatikanlah dirimu sendiri. Sesungguhnya dahulu kita bersama Rasulullah saw. pada peristiwa Hudaibiah ini. Seandainya kita berpendapat untuk memilih berperang, niscaya itulah yang akan kita lakukan. Itu pernah terjadi saat Rasulullah berdamai dengan kaum musyrik. Lalu datang Umar bin Khattab. Dia langsung menemui Rasulullah saw. dan bertanya, Wahai Rasulullah! Bukankah kita ini di pihak kebenaran dan orang-orang musyrik itu di pihak kebatilan ؟ Rasulullah saw. menjawab, Benar. Ia bertanya, Bukankah pertempuran yang kita lakukan jaminannya adalah surga sementara pertempuran yang mereka lakukan balasannya adalah neraka ؟ Rasulullah saw. kembali menjawab, Benar. Ia bertanya lagi, Kalau begitu apa yang dapat kita berikan pada agama kita ؟ Sebaiknya kita tarik kembali saja perjanjian damai tersebut. Kita perangi saja mereka dan biarlah Allah yang menentukan nasib kita dan nasib mereka. Rasulullah saw. bersabda, Wahai Ibnu Khattab! Sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah. Percayalah, Allah tidak menyia-nyiakan aku untuk selamanya. Merasa kurang puas dengan jawaban Rasulullah saw. tersebut, maka dengan rasa tidak sabar dan kecewa, Umar menemui Abu Bakar dan berkata, Wahai Abu Bakar! Bukankah kita ini di pihak kebenaran dan mereka itu di pihak kebatilan ؟ Abu Bakar menjawab, Benar. Umar bertanya, Bukankah kalau kita berperang jaminannya adalah surga dan kalau mereka berperang balasannya adalah neraka ؟ Abu Bakar menjawab, Benar. Umar bertanya lagi, Lalu apa yang bisa kita perbuat untuk agama kita ؟ Sebaiknya kita tarik kembali saja perjanjian damai itu. Kita perangi mereka, biarlah Allah yang akan menentukan nasib kita dan nasib mereka. Abu Bakar menjawab, Wahai Ibnu Khattab! Sesungguhnya beliau itu adalah utusan Allah. Percayalah, Allah selamanya tidak akan menyia-nyiakan beliau. Selanjutnya Al Qur'an menurunkan berita kemenangan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau menyuruh mengirimkan seorang kepada Umar untuk membacakan berita gembira itu kepadanya. Dia bertanya, Wahai Rasulullah! Apakah ini kemenangan ؟ beliau menjawab, Ya. dengan hati riang, Umarpun pergi
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3338
1037. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Ketika turun ayat, إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ sampai ayat فَوْزًا عَظِيْمًا(Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu --sampai pada firman-Nya-- dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah). Hal itu memang ada kaitannya dengan Hudaibiah. Semula mereka memang merasa sangat sedih bercampur khawatir dan telah menyembelih hewan kurban di Hudaibiah. beliau bersabda, Sesungguhnya ada satu ayat yang diturunkan kepadaku yang lebih aku sukai daripada isi seluruh dunia
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3341
1038. Hadis riwayat Sahal bin Saad ra. bahwa,
Dia ditanya mengenai luka yang diderita oleh Rasulullah saw. dalam perang Uhud, Sahal menjawab, Wajah Rasulullah saw. terluka, gigi depannya rontok dan ada bagian kepalanya yang memar. Fatimah putri Rasulullah saw. yang membersihkan darah. Sementara itu Ali bin Abi Talib yang menuangkan darah tersebut pada sebuah bejana. Ketika Fatimah melihat ternyata air hanya menambah darah semakin banyak keluar, ia mengambil sepotong tikar lalu membakarnya hingga menjadi abu. Kemudian Fatimah menempelkan abu tersebut pada luka beliau, sehingga pendarahan berhasil dihetikan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3345
1039. Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata,
Sesungguhnya aku seakan-akan melihat Rasulullah saw. tengah mengisahkan sebuah kisah salah seorang nabi yang dihajar oleh kaumnya sendiri, sambil mengusap darah dari wajahnya beliau berdoa, Ya Tuhanku! Berilah ampun pada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3347
1040. Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata bahwa,
Rasulullah saw. bersabda, Allah sangat murka kepada suatu kaum yang berani melakukan hal ini kepada utusan-Nya. Sambil menunjuk gigi depannya. Kemudian beliau bersabda, Sangat berat murka Allah terhadap orang yang sampai terbunuh oleh Rasulullah pada jalan Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3348
1041. Hadis riwayat Ibnu Masud ra. ia berkata,
suatu ketika Rasulullah saw. salat di dekat Kakbah, sementara Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang duduk di sekitar tempat itu. Sehari sebelumnya mereka ramai-ramai menyembelih seekor unta. Berkatalah Abu Jahal, Siapa di antara kamu yang berani ambil ari-ari unta Bani Fulan, lalu meletakkannya pada kedua pundak Muhammad sewaktu dia sedang bersujud ؟ Seorang dari mereka tiba-tiba bangkit dan berdiri kemudian meletakkan ari-ari itu di antara kedua pundak beliau. Mereka semua tertawa sampai terpingkal-pingkal. Sementara saya hanya tegak berdiri melihat adegan itu. Seandainya saya punya kekuatan, niscaya akan aku buang benda itu dari punggung Rasulullah saw. Saat beliau tengah bersujud, lama sekali beliau tidak mengangkat kepalanya. seorang pergi melapor kepada Fatimah yang waktu itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis. Tidak lama kemudian datanglah Fatimah. Ia langsung membuang ari-ari tersebut dari tubuh Rasulullah saw. kemudian Fatimah memalingkan mukanya ke arah mereka seraya mencaci-maki mereka. Seusai Nabi saw. salat, beliau mengangkat suaranya keras-keras sembari mendoakan orang-orang kafir Quraisy tersebut. Rasulullah saw. jika berdoa, berdoa sampai tiga kali. dan jika memohon juga sampai tiga kali. Kemudian beliau bersabda, Ya Allah! Aku serahkan kepadamu orang-orang kafir Quraisy tersebut. Doa ini dibaca juga sampai tiga kali. Ketika mendengar suara Nabi saw. itulah, serta merta mereka menghentikan tertawanya. Mereka benar-benar takut akan doa beliau tersebut. Kemudian Nabi saw. bersabda lagi, Ya Allah! Aku serahkan kepadamu Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Walid bin Uqbah, Umaiah bin Khalaf, Uqbah bin Abu Muaith (yang ketujuh aku tidak ingat namanya). Demi Zat yang mengutus Muhammad saw. dengan membawa kebenaran. Sungguh aku melihat orang-orang yang beliau sebut itu menemui ajalnya pada waktu perang Badar. Kemudian mereka diseret ke dalam sumur Badar
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3349
1042. Hadis riwayat Aisyah ra, istri Nabi saw. ia berkata bahwa,
Ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw., Wahai Rasulullah, Apakah engkau pernah mengalami suatu hari yang lebih berat, melebihi hari perang Uhud ؟ Rasulullah saw. menjawab, Ya. Waktu itu aku ketemu kaummu, Quraisy. Tetapi yang paling berat lagi ialah ketika hari Aqabah aku sedang mengajak orang masuk Islam. Mereka tidak menyambut ajakanku itu, tetapi malah menyakitiku. Aku ajak Ibnu Abdi Yalil bin Abdu Kulal untuk ikut aku, namun dia enggan memenuhi ajakanku tersebut. Aku pergi meninggalkan tempat itu tanpa tahu ke arah mana selanjutnya harus aku tuju. Aku tidak tahu ke mana aku akan melangkah, yang jelas aku sampai di daerah Qarnu Tsalib. Aku mengangkat kepalaku ke atas langit, saat itulah aku melihat segumpal awan menaungiku. Ketika aku perhatikan lebih cermat, ternyata dalam awan itu ada Jibril memanggil-manggilku, Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu dan jawaban mereka terhadapmu. Allah telah mengutus malaikat penunggu gunung untukmu dan kamu hanya menyuruh mereka untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Tidak lama kemudian malaikat penunggu gunung yang memanggil-manggilku. setelah mengucap salam kepadaku, berkata, Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah sudah mendengar jawaban kaummu kepadamu. Aku adalah malaikat penunggu gunung. Aku telah diutus Tuhan-mu untuk siap melaksanakan apa yang kamu perintahkan kepadaku. Apa yang kamu inginkan ؟ Jika kamu ingin mereka dijepit oleh kedua gunung di (Mekkah) itu, niscaya segera aku laksanakan. Rasulullah saw. bersabda kepada malaikat penunggu gunung tersebut, Tidak, sebaliknya aku malah berharap mudah-mudahan Allah berkenan melahirkan dari mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3352
1043. Hadis riwayat Jundub bin Sofyan ra. ia berkata,
dalam suatu peperangan, jari Rasulullah saw. pernah terluka dan mengeluarkan darah. Beliau bicara sendiri kepada jarinya,
Kamu hanyalah sebatang jari-jari yang berdarah
dan apa yang kamu alami pada jalan Allah ini akan diperhitungkan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3353
1044. Hadis riwayat Jundub ra. ia berkata,
Jibril terlambat turun menemui Rasulullah saw. lalu orang-orang musyrik berkata, Muhammad telah ditinggalkan Tuhannya. Allah kemudian menurukan firman-Nya, وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى(Demi waktu matahari sepenggalahan naik, demi malam apabila telah sunyi, Tuhan-mu tiada meninggalkan kamu dan tiada "pula" benci kepadamu.)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3354
1045. Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra. ia berkata bahwa,
suatu hari Nabi saw. menaiki seekor keledai yang berpelana dan di bawahnya ada kain selimut yang sudah agak butut buatan Fadakiah, sementara Usamah mengikuti di belakang beliau yang akan menjenguk Saad bin Ubadah di kalangan Bani Al Harits bin Al Khazraj. Peristiwa itu terjadi sebelum perang Badar. Di tengah jalan beliau melewati suatu majlis yang terdiri dari campuran antara kaum muslimin, orang-orang musyrikin penyembah berhala dan orang-orang Yahudi, di antara mereka terdapat orang yang bernama Abdullah bin Ubai dan juga Abdullah bin Rawahah. Ketika majlis tertutup oleh debu bekas tapak binatang, Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan kain sorbannya agar tidak kemasukan debu, karena tidak kuat menahan, dia berkata, Jangan taburkan debu padaku. Setelah terlebih dahulu menyalami mereka, Nabi saw. kemudian berhenti dan turun dari keledainya. Beliau mengajak mereka kepada Allah dan juga membacakan Al Qur'an terhadap mereka. Mendengar itu Abdullah bin Ubai mengatakan, Hai, saya kira kamu lebih baik duduk di rumah saja. Jika apa yang kamu katakan itu benar, maka janganlah kamu menyakiti kami di majlis kami sendiri. kembalilah! siapapun di antara kami yang datang kepadamu, maka ceritakanlah padanya. Selanjutnya Abdullah bin Rawahah berkata, Kacaukanlah majlis kami ini, sesungguhnya kami lebih menyukai hal itu. Orang-orang Islam sendiri, orang-orang musyrik dan juga orang-orang Yahudi yang hadir dalam majlis tersebut semuanya mencaci-maki Nabi saw. Nampaknya mereka ingin menerkam beliau. Namun Nabi saw. masih tetap tenang atas sikap mereka itu dan tanpa bicara beliau langsung menaiki keledainya. Begitu sampai di tempat Saad bin Ubadah, Nabi saw. bersabda, Wahai Saad, apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Abu Hubab alias Abdullah bin Ubai begini dan begini ؟ Saad bin Ubadah menghibur dengan mengatakan, Maafkanlah dia, wahai Rasulullah. Sekali lagi maafkanlah. Demi Allah, Tuhan Anda tentu telah memberikan apa yang memang hendak Dia berikan kepada Anda. Sesungguhnya penduduk Madinah ini sudah banyak yang bergabung dan mendukung engkau. Kalau sampai Allah menarik kembali hal itu dengan kebenaran yang telah Dia berikan kepada engkau, itu artinya ada yang tidak beres. Ternyata Nabi saw. bisa memahami ucapannya itu, dan akhirnya beliau mau memaafkan perbuatan Abdullah bin Ubai
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3356
1046. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Seorang sahabat berkata kepada Nabi saw., Bagaimana kalau engkau temui saja Abdullah bin Ubai ؟ Tanpa menjawab apa-apa, beliau langsung berangkat menemuinya dengan menaiki seekor keledai, diikuti oleh kaum muslimin. Mereka berhenti di sebuah tanah yang bergaram. Begitu ketemu Nabi saw, Abdullah berkata, Menyingkirlah kamu dariku. Demi Allah, bau keledaimu yang busuk itu benar-benar menyakiti aku. Mendengar itu seorang lelaki dari sahabat Ansar mengatakan, Demi Allah, sesungguhnya keledai Rasulullah saw. lebih harum ketimbang kamu. Lalu seorang teman Abdullah membelanya, sehingga terjadilah perang mulut di antara kedua belah pihak, bahkan kedua belah pihak sudah saling memukul, dengan pelepah kurma, dengan tangan dan ada pula yang dengan sandal. Kemudian turunlah firman Allah yang menyinggung tentang mereka, وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا(Jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3357
1047. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Seorang sahabat berkata kepada Nabi saw., Bagaimana kalau engkau temui saja Abdullah bin Ubai ؟ Tanpa menjawab apa-apa, beliau langsung berangkat menemuinya dengan menaiki seekor keledai, diikuti oleh kaum muslimin. Mereka berhenti di sebuah tanah yang bergaram. Begitu ketemu Nabi saw, Abdullah berkata, Menyingkirlah kamu dariku. Demi Allah, bau keledaimu yang busuk itu benar-benar menyakiti aku. Mendengar itu seorang lelaki dari sahabat Ansar mengatakan, Demi Allah, sesungguhnya keledai Rasulullah saw. lebih harum ketimbang kamu. Lalu seorang teman Abdullah membelanya, sehingga terjadilah perang mulut di antara kedua belah pihak, bahkan kedua belah pihak sudah saling memukul, dengan pelepah kurma, dengan tangan dan ada pula yang dengan sandal. Kemudian turunlah firman Allah yang menyinggung tentang mereka, وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا(Jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3357
1048. Hadis riwayat Jabir ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bertanya kepada para sahabat, Siapa yang bersedia membunuh Kaab bin Asyraf؟ karena dia benar-benar telah berani menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Muhammad bin Maslamah berkata Wahai Rasulullah! Apakah engkau suka apabila aku yang akan membunuhnya ؟ Rasulullah saw. bersabda, Ya. (Muhammad bin Maslamah) berkata, Tetapi izinkan aku terlebih dahulu mengatakan sesuatu kepadamu. Rasulullah saw. bersabda, Silakan. Diapun mendatangi Kaab dan bercerita tentang apa yang terjadi antara Rasulullah saw. dan dia (Kaab). Maslamah berkata, orang ini (Rasulullah) pernah menginginkan sedekah dan kita merasa kesusahan karenanya. Setelah dia (Kaab) mendengar itu dia berkata, Demi Allah, kamu juga harus menyusahkannya. Maslamah berkata, Sesungguhnya sekarang kami telah mengikuti dia dan kami enggan untuk membiarkannya hingga kami melihat kemana arah perbuatannya. Maslamah berkata, dapatkah kamu meminjamkan sesuatu kepadaku ؟ Kaab bertanya, Lalu apa yang hendak kamu gadaikan kepadaku ؟ Muhammad bin Abu Maslamah menjawab, Apa yang kamu inginkan ؟ Kaab mengatakan, Aku ingin kamu menggadaikan kepadaku istri-istri kamu. Muhammad bin Maslamah berkata, Kamu itu adalah orang Arab yang terkenal paling ganteng, bagaimana aku harus menggadaikan perempuan-perempuanku kepada kamu ؟ Kaab berkata, Kalau begitu kamu gadaikan saja anak-anakmu kepadaku. Muhammad bin Maslamah berkata, anak-anak kami memiliki nasab. Dikatakan, Dia menggadaikan dua wasaq (60 sha` kurma). Tetapi kami akan menggadaikan senjata kepadamu. Kaab berkata, Baiklah aku setuju. Muhammad bin Maslamah lalu berjanji kepada Kaab bahwa dia akan datang kepadanya dengan ditemani Harits dan Abu Abbass bin Jabr dan Abbad bin Bisyri. Mereka berempat mendatangi Kaab malam hari. Sofyan berkata, seorang selain Amru berkata bahwa istri Kaab berkata kepada suaminya, Sesungguhnya aku mendengar suara seperti suara tukang jagal yang biasa menumpahkan darah. Kaab berkata, Sesungguhnya itu adalah suara Muhammad bin Maslamah beserta saudara sepenyusuannya dan Abu Nailah. Sebagai orang dermawan meskipun tamu malam hari aku harus menemuinya. Muhammad berkata, Kalau ia berada di hadapanku maka aku akan ulurkan tanganku ke arah kepalanya dan bila kesempatan telah terbuka maka siapa dari kalian yang terdekat agar membunuhnya. Sejenak Kaab masuk dan saat itulah Muhammad bin Maslamah menggunakan kesempatan tersebut untuk mengatur rencana lebih matang. Ketika Kaab keluar lengkap dengan senjatanya, mereka berkata, Aku seperti mencium bau yang harum darimu ؟ Kaab menjawab, Benar, sebab istriku si Fulanah adalah wanita Arab yang paling suka memakai harum-haruman. Muhammad bin Maslamah mengatakan, Izinkan aku ikut mencium bau harum yang ada padamu itu. Kaab berkata, Silakan. Maka Muhammad bin Maslamah menciumnya. Kemudian dia berkata lagi, Kalau boleh aku ingin mengulangi sekali lagi. Kaab rupanya tidak keberatan. kembali dia menyorongkan kepalanya kepada Muhammad bin Maslamah. Pada saat itulah Muhammad bin Maslamah memberi isyarat kepada kawan-kawannya dan merekapun membunuh Kaab
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3359
1049. Hadis riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata,
Kami keluar bersama Rasulullah saw. menuju Khaibar. kami berjalan pada malam hari. Salah seorang bertanya kepada Amir bin Al Akwa' yang terkenal sebagai seorang penyair, Apakah kamu mau memperdengarkan senandung syair-syairmu kepada kami ؟ Amir bin Akwa' memenuhi permintaan itu. Diapun mulai bersenandung untuk memberikan semangat kepada unta-unta mereka supaya cepat jalannya,
Ya Allah, sekiranya tidak ada Engkau maka kami tidak akan beroleh petunjuk
Kami tidak bisa bersedekah kami tidak salat
Sebagai tebusan untuk Engkau, maafkanlah apa yang telah kami kerjakan
Mantapkanlah langkah saat kami berhadapan dengan musuh
dan berilah kami rasa ketenangan
Manakala ditabuh genderang perang, kamipun segera meradang
dan bantulah kami dalam peperangan itu.
Mendengar senandung itu Rasulullah saw. bertanya, Siapa orang yang bersenandung itu ؟ Para sahabat menjawab, Amir. Rasulullah saw. bersabda, Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadanya. Seorang lelaki tiba-tiba mengatakan, Dia akan mati syahid, wahai Rasulullah, bila engkau memberinya kesempatan. Kami semua lalu menyerbu Khaibar dan mengepung penduduknya sampai kami merasakan kehausan yang cukup berat. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah akan menundukkannya (Khaibar) di tangan kalian semua. Sore harinya ketika (Khaibar) sudah berhasil ditaklukkan, para sahabat menyalakan api yang sangat banyak sekali. Melihat pemandangan itu Rasulullah saw. bertanya, Api apa ini ؟ dan untuk apa kalian menyalakannya ؟ Para sahabat menjawab, untuk membakar daging. Rasulullah saw. bertanya, Daging apa ؟ Para sahabat menjawab, Daging keledai-keledai piaraan. Rasulullah saw. kemudian bersabda, Buanglah dan pecahkan tempat atau bejana yang digunakan untuk itu. Seorang sahabat bertanya, Bagaimana kalau bejana tersebut dicuci saja ؟ Rasulullah bersabda, Atau begitu juga bisa. Ketika pasukan telah berbaris dan siap melakukan pertempuran, Amir menghunus pedangnya yang berukuran pendek. Saat pertempuran berlangsung, Amir mengincar betis seorang Yahudi untuk dihantamnya. Namun sayang ujung pedangnya malah mental dan mengenai lututnya sendiri, sehingga dia meninggal dunia. Ketika pasukan dalam perjalanan pulang, Salamah (saudara Amir bin Akwa') memegangi erat-erat tanganku. dan ketika Rasulullah saw. melihatku hanya terdiam saja, beliau bertanya, Ada apa denganmu ؟ Aku katakan kepada beliau, Tebusanmu adalah ayah dan ibuku! orang-orang menganggap bahwa Amir telah melakukan perbuatan yang sia-sia. Rasulullah saw. bertanya, Siapa yang bilang begitu ؟ Aku jawab, Fulan, Fulan dan Usaid bin Hudhair Al Anshari. Rasulullah saw. bersabda, Dusta, orang yang bilang begitu. Bahkan dia telah mendapatkan dua pahala sekaligus. Sambil menghimpun dua jemarinya dan diangkatnya. Kemudian beliau bersabda lagi, Sesungguhnya Amir adalah seorang yang amat taat kepada Allah sekaligus seorang pejuang di jalan-Nya. Jarang sekali ada orang Arab yang maju berperang seperti dia
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3363
1050. Hadis riwayat Barra ra. ia berkata,
pada peristiwa menjelang pertempuran Ahzab, Rasulullah saw. ikut mengangkut pasir atau tanah bersama-sama dengan kami. Rupanya timbunan tanah yang kami kumpulkan itu dapat menutupi kulit perut Rasulullah yang berwarna putih sehingga tidak terlihat orang lain. Beliau kemudian bersenandung,
Demi Allah! Seandainya tidak ada Engkau niscaya kami tak beroleh petunjuk
Kami tak bersedekah dan kami tidak Salat
Turunkan kepada kami ketenangan
Sesungguhnya orang-orang itu menampik ajakan kami.
Atau terkadang dengan nada suara tinggi beliau bersabda,
Sesungguhnya orang-orang terpandang dari kaum itu sama menampik ajakan kami.
Manakala mereka menghendaki fitnah, maka kami enggan memenuhinya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3365
1051. Hadis riwayat Sahal bin Saad ra. ia berkata,
Rasulullah saw. datang kepada kami saat tengah menggali parit dan memikul pasir di atas pundak-pundak kami. Rasulullah saw. bersabda, Tidak ada kehidupan sama sekali kecuali kehidupan akhirat. Ampunilah para sahabat Muhajirin dan sahabat Ansar
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3366
1052. Hadis riwayat Anas bin Malik ra.
dari Nabi saw. bahwa Sesungguhnya beliau bersabda,
Ya Allah, tidak ada kehidupan yang kekal sama sekali kecuali kehidupan akhirat.
Maka berilah ampun kepada para Ansar dan Muhajirin
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3367
1053. Hadis riwayat Salamah bin Akwa' ra. ia berkata,
Sebelum terdengar suara kumandang azan Subuh, aku keluar rumah. Sementara itu unta Rasulullah saw. tengah digembalakan di daerah Qarad. Di tengah jalan aku bertemu dengan budak Abdurrahman bin Auf yang melaporkan kepadaku bahwa susu unta Rasulullah saw. yang sudah hampir melahirkan itu diperas atau diambil orang. Ketika kutanyakan siapa yang berani melakukan itu, ia (budak Abdurrahman bin Auf) menjawab bahwa yang melakukan itu ialah Bani Ghathafan. Seketika itu aku berteriak, Tolong, perang! Sampai tiga kali. Aku berharap mudah-mudahan suaraku itu dapat didengar oleh seluruh penduduk Madinah. Kemudian seorang diri aku terus bertolak meneruskan perjalanan, sampai akhirnya aku mendapatkan mereka di daerah Zu Qarad. Mereka rupanya sedang mengambil air di situ. Aku melempari mereka dengan anak panahku, sembari berkata sendiri,
Aku adalah putra Akwa',
Hari ini ialah hari bencana.
Aku keluarkan terus ucapan itu, sampai akhirnya aku berhasil merampas kembali susu yang mereka ambil dan juga air sebanyak tiga puluh teko. Tidak lama kemudian datanglah Nabi saw. bersama beberapa orang. Aku katakan kepada beliau, Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku telah berhasil mempertahankan air dari kaum itu. Maklum, mereka memang sedang kehausan dan sekarang terserah padamu. Nabi saw. lalu bersabda, Wahai putra Akwa' kamu telah berhasil mengatasi musuh, namun tetaplah berlaku lembut. Kemudian kami semua kembali dan aku mendapatkan kehormatan menunggangi unta bersama Rasulullah saw. sampai kami tiba di Madinah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3371
1054. Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Pernah Rasulullah saw. berperang dengan mengajak Ummu Sulaim. Bahkan beberapa wanita Ansar juga pernah ikut berperang dengan beliau. Tugas mereka ialah memberi minum dan mengobati pasukan yang terluka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3375
1055. Hadis riwayat Buraidah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. ikut berperang sebanyak sembilan belas kali, delapan kali di antaranya beliau terjun langsung dalam kancah pertempuran
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3384
1056. Hadis riwayat Salamah ra. ia berkata,
Aku pernah ikut berperang bersama Rasulullah saw. sebanyak tujuh kali, menjadi kurir dalam misi peperangan sebanyak sembilan kali. Di samping itu aku juga pernah menjadi anggota pasukan Abu Bakar dan juga pasukan Usamah bin Zaid
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3386
1057. Hadis riwayat Abu Musa ra. ia berkata,
Kami berenam berangkat perang bersama Rasulullah saw. Saat itu kami hanya membawa seekor unta yang kami naiki secara bergiliran, karena tidak mengenakan alas kaki, maka kedua telapak kaki kami semua termasuk telapak kakiku sendiri terluka, bahkan kuku-kukuku sampai ada yang terkelupas. Kami semua lalu membungkus kaki kami yang terluka itu dengan sepotong kain dan karena kami membalut kaki kami yang terluka itu dengan kain, maka pertempuran yang kami jalani tersebut dinamakan sebagai pertempuran Zatur Riqa`
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 3387
Tidak ada komentar:
Posting Komentar